Reporter: Siti Masitoh | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) akan lebih detail melaporkan data ekspor dan impor atau neraca perdagangan Indonesia menggunakan data kumulatif. Setelah sebelumnya memaparkan lebih rinci data bulanan.
Perubahan ini terjadi sejalan dengan jadwal pengumuman data ekspor dan impor yang tadinya disajikan setiap tanggal 15 bulan berikutnya, kini disajikan selang sebulan atau terjadwal pada setiap tanggal 2.
Keputusan ini diumumkan, pasca BPS batal mengumumkan data ekspor dan impor pada 15 April 2025, dan menjadwalkan ulang pada 2 Juni 2025, berbarengan dengan pengumuman data inflasi, agar menyajikan data utuh.
Direktur Statistik Distribusi BPS Saprono membeberkan, alasan BPS akan lebih meng-highlight data neraca perdagangan secara kumulatif untuk memberikan gambaran yang lebih utuh dan mendalam. Serta memberikan data yang lebih relevan dan akurat, terutama ketika memperbandingkan performa antar periode waktu yang sama.
“Untuk periode rilis berikutnya data ekspor-impor kita akan disampaikan rilis dalam bentuk kumulatif. Dengan data kumulatif kita akan mendapatkan insight lebih dalam terkait data-data atau performa dari perdagangan internasional,” tutur Saprono dalam agenda Penjelasan Data Ekspor dan Impor BPS, Rabu (28/5).
Baca Juga: BPS Tunda Pengumuman Data Ekspor dan Impor April 2025
Saprono menjelaskan, data bulanan selama ini kerap menimbulkan tantangan dalam interpretasi, karena sangat terpengaruh oleh banyak faktor teknis seperti jumlah hari dalam bulan, musim, hingga momen hari besar keagamaan yang bisa mempengaruhi volume perdagangan.
Dengan metode pengumuman secara kumulatif, BPS berharap, data yang disampaikan bisa mencerminkan tren yang lebih stabil dan informatif. Misalnya dengan membandingkan ekspor Januari–Maret tahun berjalan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Pendekatan baru ini juga sejalan dengan hasil evaluasi BPS yang menilai bahwa penyajian data bulanan kerap menimbulkan salah tafsir terhadap dinamika perdagangan, karena fluktuasi jangka pendek yang tidak mencerminkan tren sesungguhnya.
Selain itu, penyajian data bulanan juga dinilai lebih cenderung bergejolak (volatile), sehingga akan sulit untuk diinterpretasikan maknanya.
“Tapi dengan kumulatif, kemudian kita bandingkan dengan kurun waktu yang sama daripada tahun sebelumnya, itu akan dapat pengalaman bagaimana kinerja dari pendanaan internasional yang kita lakukan bersama-sama bersama,” kata Saprono.
Meski demikian, Saprono menyebut, data ekspor dan impor secara bulanan akan tetap disajikan dalam pengumuman Berita Resmi Statistik (BRS).
Baca Juga: BPS Bantah Tunda Pengumuman Data Ekspor Impor April 2025 karena Negosiasi Tarif AS
Selanjutnya: Cara Klaim Kode Redeem Crystal of Atlan, Cek di Sini Apakah ada yang Bisa Diklaim
Menarik Dibaca: Pengumuman UTBK SNBT Bisa Dicek di Sini, Berikut 42 Link Resmi dari berbagai PTN!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News