kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.866.000   -20.000   -1,06%
  • USD/IDR 16.549   -6,00   -0,04%
  • IDX 7.059   79,06   1,13%
  • KOMPAS100 1.024   12,18   1,20%
  • LQ45 798   11,34   1,44%
  • ISSI 222   1,58   0,72%
  • IDX30 416   6,84   1,67%
  • IDXHIDIV20 491   8,63   1,79%
  • IDX80 115   1,37   1,20%
  • IDXV30 117   0,85   0,73%
  • IDXQ30 136   2,16   1,62%

BPS Tunda Pengumuman Data Ekspor dan Impor April 2025


Kamis, 15 Mei 2025 / 09:48 WIB
BPS Tunda Pengumuman Data Ekspor dan Impor April 2025
ILUSTRASI. BPS membatalkan pengumuman data neraca perdagangan atau ekspor impor bulan April 2025 yang harusnya digelar hari ini (15/5)


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) batal mengadakan konferensi pers terkait pengumuman hasil perkembangan ekspor dan impor atau neraca perdagangan April 2025 yang seharusnya dilaksanakan hari ini (15/5).

Sebagai gantinya, BPS baru akan mengumumkan perkembangan ekspor dan impor April 2025 berbarengan dengan data inflasi yang akan diumumkan pada 2 Juni 2025 mendatang.

“Dalam rangka meningkatkan kualitas data, BPS akan merilis angka tetap perkembangan Ekspor Impor di setiap awal bulan,” mengutip keterangan tertulis BPS, Kamis (15/5).

Meski demikian, BPS tidak menjelaskan lebih lanjut alasan dari ditundanya rilis neraca perdagangan tersebut.

Namun, BPS menyampaikan, sebagai bentuk komitmen BPS untuk menghadirkan data yang berkualitas, BPS tidak lagi merilis angka sementara perkembangan ekspor impor yang biasanya dikeluarkan setiap tengah bulan.

“Dengan demikian, pengguna data langsung memperoleh angka tetap kinerja ekspor dan impor untuk dimanfaatkan lebih lanjut,” jelasnya.

Baca Juga: Di Tengah Ancaman Tarif, Vietnam Catat Rekor Ekspor ke AS dan Impor dari China

Sebelumnya, Permata Institute for Economic Research (PIER) memperkirakan adanya penyempitan surplus neraca perdagangan Indonesia untuk periode April 2025, menjadi US$ 3,10 miliar atau menurun dibandingkan surplus bulan sebelumnya US$ 4,33 miliar pada Maret.

Head of Macroeconomic and Financial Market Research Bank Permata Faisal Rachman mengatakan, penurunan surplus neraca dagang RI terutama disebabkan oleh perlambatan musiman dalam ekspor dan impor bulanan karena periode libur Idul Fitri yang Panjang.

Meski begitu, penurunan impor dinilai cenderung tidak terlalu besar, yang mencerminkan aktivitas impor yang dimuat di depan menjelang penerapan tarif timbal balik AS.

Begitu juga dengan ekspor bulanan diperkirakan akan mengalami kontraksi, konsisten dengan tren musiman historis mereka selama periode Idul Fitri.

"Aktivitas ekspor biasanya melambat selama liburan Idul Fitri, yang tahun ini terjadi pada minggu pertama bulan April 2025. Selain itu, harga yang lebih lemah untuk komoditas utama seperti CPO dan batubara diperkirakan akan berkontribusi pada penurunan bulanan," terang Faisal kepada Kontan, Rabu (14/5).

Baca Juga: Revisi Permendag 8/2024 Rampung, Menko Airlangga: Akan Diteken Mendag Besok

Pihaknya memproyeksikan ekspor Indonesia memproyeksikan turun 9,22% (month to month/mom) di April 25, meskipun masih mencatat pertumbuhan tahunan yang solid sebesar 7,60% yoy.

Sementara itu dari sisi impor bulanan juga terlihat menurun, meskipun tidak setajam ekspor. Impor Indonesia diproyeksikan berkontraksi 4,83% mom pada April 2025, namun masih mencatat pertumbuhan tahunan sebesar 6,57% yoy.

Selanjutnya: Albanese to Meet Indonesia Counterpart in First International Visit Since Re-election

Menarik Dibaca: Ramalan Zodiak Besok Jumat 16 Mei 2025 Rezeki Pisces Mengalir dan Karier Lancar!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Thrive

[X]
×