kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Mengambil peluang dari pergeseran konsumsi


Jumat, 13 Oktober 2017 / 19:20 WIB
Mengambil peluang dari pergeseran konsumsi


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekonom Institute For Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira berpendapat, pemerintah harus memanfaatkan peluang pola konsumsi masyarakat saat ini. Utamanya mendorong industri yang berhubungan dengan gaya hidup masyarakat.

Sebab kata Bhima, generasi milenial saat ini sebagian besar kelas menengah. Konsumsinya lanjut dia, cenderung untuk kepentingan gaya hidup.

"Maka pemerintah bisa memperbanyak insentif bagi industri lifestyle," kata Bhima kepada Kontan.co.id, Jumat (13/10).

Lebih lanjut menurut Bhima, pemerintah juga harus bisa memanfaatkan tren pergeseran pola konsumsi masyarakat saat ini. Dengan begitu, sektor ekonomi yang baru yang potensial juga bisa menjadi lapangan kerja baru bagi masyarakat.

Bhima melanjutkan, untuk industri lain yang belum bisa bersaing, pemerintah perlu melakukan relaksasi. Misalnya, dengan memberikan fasilitas tax allowances dan tax holiday.

"Dibantu agar biaya operasionalnya lebih ringan. Kemudian didampingi untuk masuk ke digital economy. Manufaktur bisa menerapkan robotisasi produksi. Mereka mau tidak mau harus ikut revolusi industri 4.0," tambah dia.

Khusus untuk industri-industri berbasis online lanjut dia, diperlukan pembinaan. Misalnya, tarif pajak e-commerce di awal kebijakannya, dikenakan serendah mungkin karena utamanya untuk memperluas basis data.

Jika pemerintah telah memiliki basis daya, pemerintah juga bisa memberikan kredit murah, pendampingan usaha kecil menengah (UKM) atau diberikan bimbingan agar bisa menembus marketplace online global.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×