Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Dessy Rosalina
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tingkat konsumsi rumah tangga pada kuartal ketiga tahun ini diperkirakan bakal lebih tinggi. Walau begitu, dengan laju pertumbuhan konsumsi rumah tangga yang masih pelan, pertumbuhan ekonomi pada kuartal ketiga 2017 hanya akan naik tipis dari kuartal sebelumnya.
Berdasarkan hasil Survei Penjualan Eceran oleh Bank Indonesia (BI), penjualan eceran pada Agustus 2017 meningkat. Hal itu tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) yang tumbuh 2,2% year on year (yoy), setelah pada bulan sebelumnya tumbuh minus 3,3% (yoy).
Penjualan ritel pada September 2017 diperkirakan juga akan naik dengan nilai IPR sebesar 202,3 atau tumbuh sebesar 2,4% (yoy). Pada periode itu peningkatan penjualan diperkirakan terjadi pada beberapa kelompok, terutama pada kelompok peralatan informasi dan komunikasi.
Peningkatan penjualan kelompok ini terutama didorong penjualan elektronik (audio/video). Sementara kelompok makanan, penjualan ritel diperkirakan tumbuh 7,8% (yoy), turun dibandingkan Agustus 7,9% (yoy)
Namun jika dilihat secara triwulanan, pertumbuhan penjualan riil pada kuartal III-2017 diperkirakan melambat dibandingkan kuartal sebelumnya. "Rata-rata pertumbuhan tahunan Indeks Penjualan Riil (IPR) Juli hingga September 2017 diperkirakan 0,4% (yoy)," bunyi laporan yang dikutip KONTAN dari situs resmi BI, Senin (9/10).
Sementara IPR kuartal II-2017 tumbuh jauh lebih tinggi sebesar 4,9% (yoy) dan kuartal ketiga 2016 tumbuh 9,4% (yoy).
Tertahan pajak
Asisten Gubernur Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Dody Budi Waluyo menyebutkan, meski pertumbuhan permintaan domestik masih belum sesuai harapan, tapi laju ekonomi pada kuartal III-2017 masih naik dibandingkan kuartal sebelumnya.
Dia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi kuartal ketiga tahun ini 5,1%-5,2%. "Pertumbuhan ekonomi terdorong investasi non bangunan terutama pada industri berbasis ekspor komoditas," ujar Doddy, belum lama ini.
Selain itu sektor perdagangan, hotel, dan restoran serta industri pengolahan semakin meningkat. Perbaikan ekonomi juga didukung oleh perbaikan konsumsi pemerintah di tiga bulan ketiga di tahun ini.
Menurut catatan Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan konsumsi rumah tangga kuartal II-2017 sebesar 4,95% (yoy). Sementara konsumsi rumah tangga di kuartal III-2016 tumbuh 5,01% (yoy).
Ekonom Institute National Development and Financial (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara memproyeksikan penjualan ritel di kuartal ketiga tahun ini turun dibanding kuartal sebelumnya. Bahkan, penurunan itu akan berlanjut hingga kuartal keempat 2017.
Dia menjelaskan, permintaan menurun sejalan telah lewatnya puncak permintaan, yaitu pada kuartal kedua lalu saat ada perayaan Lebaran. Lalu, masyarakat kelas menengah masih menahan belanja akibat kebijakan pajak, ketidakpastian kondisi ekonomi dan politik di dalam negeri.
"Bagi kelompok ini setelah 2019 baru mulai belanja lagi," kata Bhima, Senin (9/10).
Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih pun sepakat, tingkat konsumsi pada kuartal III tumbuh melambat dari kuartal II. Mengingat, masyarakat sudah menghabiskan banyak uang untuk belanja pada kuartal II, sehingga kuartal III adalah periode untuk kembali menambah simpanan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News