Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Prabowo Subianto mengaku heran harga pangan di dalam negeri tetap mahal meskipun pemerintah telah memberikan subsidi pupuk, alat pertanian, hingga subsidi beras.
"Sungguh aneh kita subsidi pupuk, alat pertanian, pestisida, irigasi subsidi beras tapi harga pangan kadang tidak terjangkau oleh sebagian rakyat," kata Prabowo dalam Pidato Kenegaraan Sidang Tahunan MPR/DPR/DPD RI, Jum'at (15/8).
Menurut Prabowo, keanehan ini karena terdapat distorsi dalam sistem ekonomi kita.
Dia mengatakan bahwa sistem ekonomi yang diamanatkan oleh Undang-Undang Dasar 1945, terutama di Pasal 33 ayat 1, 2, 3 dan 4, telah diabaikan.
"Seolah-olah ayat-ayat dalam pasal itu tidak relevan dalam kehidupan kita yang modern di abad ke-21 ini," ungkapnya.
Baca Juga: Prabowo Klaim Pengangguran Turun ke Level Terendah Sejak Krisis 1998
Prabowo kemudian menyinggung polemik manipulasi beras yang dilakukan oleh beberapa produsen. Padahal, kata dia, beras menjadi salah satu komoditas yang menyangkut hajat orang banyak sehingga negara perlu hadir untuk mengatur hal ini.
Dia mengingatkan pada ayat 2 Pasal 33 UUD 1945 dijelaskan cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak perlu dikuasai oleh negara.
"Sementara ada pengusaha tidak semua saya harus fair, ada pengusaha yang memanfaatkan kekuatan mereka, kekutan modal mereka untuk dominasi dan manipulasi, dan ini tidak bias kita terima," imbuh Prabowo.
Selanjutnya: Beberkan Capaian Kesehatan, Presiden : Cek Kesehatan Gratis Jangkau 18 Juta Warga
Menarik Dibaca: Harga Emas Hari Ini Menguji Naik, Tapi Menuju Koreksi Mingguan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News