kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.367.000   7.000   0,30%
  • USD/IDR 16.745   35,00   0,21%
  • IDX 8.412   45,56   0,54%
  • KOMPAS100 1.168   8,53   0,74%
  • LQ45 850   7,29   0,87%
  • ISSI 293   1,80   0,62%
  • IDX30 447   5,29   1,20%
  • IDXHIDIV20 514   3,66   0,72%
  • IDX80 131   0,94   0,72%
  • IDXV30 138   0,34   0,25%
  • IDXQ30 141   1,31   0,93%

Prabowo Heran Ada Subsidi Pupuk Hingga Alat Pertanian tapi Harga Pangan Mahal


Jumat, 15 Agustus 2025 / 12:51 WIB
Prabowo Heran Ada Subsidi Pupuk Hingga Alat Pertanian tapi Harga Pangan Mahal
ILUSTRASI. Pidato Kenegaraan Presiden Prabowo Subianto pada Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR - DPD RI 2025 di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta (15/8/2025).


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Prabowo Subianto mengaku heran harga pangan di dalam negeri tetap mahal meskipun pemerintah telah memberikan subsidi pupuk, alat pertanian, hingga subsidi beras. 

"Sungguh aneh kita subsidi pupuk, alat pertanian, pestisida, irigasi subsidi beras tapi harga pangan kadang tidak terjangkau oleh sebagian rakyat," kata Prabowo dalam Pidato Kenegaraan Sidang Tahunan MPR/DPR/DPD RI, Jum'at (15/8). 

Menurut Prabowo, keanehan ini karena terdapat distorsi dalam sistem ekonomi kita. 

Dia mengatakan bahwa sistem ekonomi yang diamanatkan oleh Undang-Undang Dasar 1945, terutama di Pasal 33 ayat 1, 2, 3 dan 4, telah  diabaikan. 

"Seolah-olah ayat-ayat dalam pasal itu tidak relevan dalam kehidupan kita yang modern di abad ke-21 ini," ungkapnya. 

Baca Juga: Prabowo Klaim Pengangguran Turun ke Level Terendah Sejak Krisis 1998

Prabowo kemudian menyinggung polemik manipulasi beras yang dilakukan oleh beberapa produsen. Padahal, kata dia, beras menjadi salah satu komoditas yang menyangkut hajat orang banyak sehingga negara perlu hadir untuk mengatur hal ini. 

Dia mengingatkan pada ayat 2 Pasal 33 UUD 1945 dijelaskan cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak perlu dikuasai oleh negara. 

"Sementara ada pengusaha tidak semua saya harus fair, ada pengusaha yang memanfaatkan kekuatan mereka, kekutan modal mereka untuk dominasi dan manipulasi, dan ini tidak bias kita terima," imbuh Prabowo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU

[X]
×