Reporter: Noverius Laoli | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Ketua Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (Matakin) Wawan Wiratma berharap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berkenan menyetujui adanya dirjen sendiri di Kementerian Agama sebagaimana agama-agama lainnya di Indonesia. Harapan tersebut disampaikan Wawan pada acara perayaan Imlek Nasional di Jakarta Convention Center, Jumat (7/2).
"Pembinaan agama Khonghucu di daerah suah baik, tetapi di pusat masih dicantolkan di Pusat Kerukunan Umat Beragama (PKUB). Harapan Umat Khonghucu nanti bolelah Matakin memiliki dirjen khonghucu," ujarnya di hadapan Presiden dan Wapres.
Wawan mengatakan sejak dicabutnya instruksi presiden (inpres) No.14 tahun 1967 oleh Presiden Abdulrahman Wahid alias Gus Dur, umat Khonghucu telah 15 tahun merayakan Imlek di Indonesia secara bebas dan tanpa ketakutan seperti sebelumnya. Bahkan Presiden Megawati Soekarno Putri menetapkan perayaan Imlek sebagai hari libur nasional dan pada zaman pemerintahan SBY, pendidikan agama Khonghucu telah diajarkan di sekolah-sekolah hingga perguruan tinggi.
Bahkan umat Khonghucu telah bisa menuliskan agama Khonghucu dalam KTP dan pernikahan secara Khonghucu dicatatkan di catatan sipil umat Khonghu. Pembinaan terhadap umat Khonghucu di daerah juga semakin membaik. Atas permintaan tersebut, SBY mengatakan telah menginstruksikan Menko Kesra Agung Laksono sebagai pelaksana tugas sementara Menteri Agama yang tengah berada di luar negeri untuk segera membentuk Dirjen Khonghucu pada masa pemerintahannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News