Reporter: Rashif Usman | Editor: Noverius Laoli
Bank Dunia mengidentifikasi, ada strategi 3i untuk keluar dari middle income trap. Namun, strategi tersebut memerlukan penyesuaian dari perkembangan ekonomi di negara masing-masing.
Fase 1i adalah investasi. Negara-negara berpendapatan rendah perlu fokus pada peningkatan investasi publik dan swasta untuk membangun fondasi ekonomi yang kuat. Namun, ketika mereka mencapai status berpendapatan menengah ke bawah, mereka perlu mengubah arah dan memperluas campuran kebijakan ke fase selanjutnya.
Fase 2i adalah investasi dan infusi. Fase ini terdiri dari adopsi teknologi dari luar negeri dan menyebarkannya ke seluruh perekonomian.
Baca Juga: Tantangan Ekonomi dan Investasi Publik
Fase 3i adalah investasi, infusi, dan inovasi. Pada tingkat berpendapatan menengah ke atas, negara-negara harus mengubah arah lagi ke fase yang terakhir. Mereka tidak diperbolehkan lagi mengadopsi ide teknologi dalam kegiatan produksi perekonomiannya, tapi harus mencapai ke tahap inovasi.
Dalam pemberitaan sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto meyakini bahwa Indonesia mampu terlepas dari middle income trap.
“Tantangan kita selanjutnya, kita harus petakan seluruh provinsi. Kita lihat economic driver-nya seperti apa. Kita sudah punya semua data sehingga kita bisa melihat apa yang harus kita lakukan agar setiap daerah bisa seperti Jakarta, atau seperti Kalimantan Timur, atau bahkan kemarin waktu di Sumatra Selatan, Ogan Ilir, pun sudah lolos middle income trap," kata Menko Airlangga, dalam siaran persnya, Kamis (25/7).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News