Reporter: Bidara Pink | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) menyarankan agar Bank Indonesia (BI) mempertahankan suku bunga acuan di level 4,00% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI Oktober 2020.
Ekonom makroekonomi dan pasar keuangan LPEM FEB UI Teuku Riefky mengungkapkan, dengan pelonggaran kebijakan moneter, malah tidak akan terlalu mendorong bertumbuhnya aktivitas ekonomi.
“Justru akan menambah risiko peningkatan tekanan terhadap depresiasi nilai tukar rupiah dan arus modal keluar,” kata Riefky dalam asesmen yang diterima Kontan.co.id, Senin (12/10).
Nilai tukar rupiah saat ini masih bergejolak, bahkan sejak pertengahan September 2020. Gejolak ini terus diperkeruh dengan ketidakpastian yang terus meningkat baik dari sisi domestik maupun global.
Baca Juga: BI diperkirakan menahan suku bunga, ini prediksi pergerakan IHSG
Di saat masyarakat masih belum yakin dengan pemerintah yang telah melakukan upaya penanganan krisis kesehatan dengan baik, muncul isu-isu lain yang membuat masyarakat meradang.
“Seperti penolakan terhadap Omnibus Law Ketenagakerjaan dan implementasi yang buruk dari penerapan kembali pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Jakarta,” tambah Riefky.
Dengan kondisi seperti ini, selain menahan suku bunga kebijakan, Riefky memandang bank sentral perlu mempertahankan dan memperkokoh kebijakan makroprudensial untuk mengelola stabilitas di sektor keuangan.
Selanjutnya: Genjot KPR, BRI tawarkan bunga KPR mulai 7,15%
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News