Reporter: kompas.com | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua DPR RI, Puan Maharani, menyampaikan keprihatinannya atas bencana banjir bandang dan tanah longsor yang melanda sejumlah wilayah di Sumatra Utara.
Ia mendesak pemerintah bergerak cepat menyalurkan bantuan kepada warga terdampak.
Puan menegaskan bahwa kebutuhan dasar masyarakat harus menjadi prioritas pemerintah, terutama logistik dan kenyamanan di lokasi pengungsian.
Baca Juga: Sekitar 50 Warga Tapteng Hilang Kontak Setelah Lari ke Hutan Saat Banjir Bandang
“Pemberian bantuan logistik jangan sampai terlambat, dan area pengungsian harus dipastikan kenyamanannya,” kata Puan dalam keterangan tertulis, Rabu (26/11/2025).
Selain bantuan logistik, ia meminta pemerintah daerah menggandeng berbagai pemangku kepentingan untuk menyediakan layanan trauma healing. Menurut Puan, bencana tidak hanya merusak bangunan, tetapi juga meninggalkan dampak psikologis bagi para penyintas.
“Bencana alam tidak pernah mudah, apalagi bagi mereka yang kehilangan,” ujarnya.
Baca Juga: Banjir dan Longsor Putuskan Jaringan Listrik di Sibolga–Tapteng, Sumut
Puan juga menekankan pentingnya koordinasi lintas instansi untuk menghindari ego sektoral. Ia berharap proses evakuasi korban yang masih berlangsung oleh tim SAR bisa berjalan lancar.
“DPR RI menyampaikan dukacita mendalam atas bencana di Sumatera Utara. Kita harap proses evakuasi berjalan lancar,” kata Puan.
Bencana Melanda Tujuh Kabupaten/Kota
Banjir dan longsor menerjang tujuh kabupaten/kota di Sumut. BNPB mencatat empat daerah mengalami banjir dan longsor sekaligus, yakni Kota Sibolga, Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah (Tapteng), dan Tapanuli Selatan (Tapsel).
Sementara Kota Padangsidimpuan, Kabupaten Mandailing Natal, dan Nias Selatan terdampak banjir.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengatakan data sementara terus diperbarui seiring penanganan di lapangan.
Baca Juga: Jaringan Telekomunikasi Sibolga–Tapteng Lumpuh Total Akibat Banjir dan Longsor
Hingga Rabu pagi (26/11/2025), BNPB dan Polda Sumut melaporkan 17 korban meninggal dunia: lima di Sibolga, delapan di Tapsel, dan empat di Tapteng.
Di Tapanuli Utara, 50 rumah terdampak dan dua jembatan putus akibat longsor dan banjir. Sementara di Tapanuli Tengah, banjir yang melanda sembilan kecamatan menyebabkan 1.902 rumah terdampak.
Sumber: https://nasional.kompas.com/read/2025/11/26/22130891/banjir-dan-longsor-di-sumut-puan-bantuan-logistik-jangan-sampai-terlambat?utm_source=dlvr.it&utm_medium=facebook.
Selanjutnya: Pemerintah Targetkan Prevalensi Stunting Turun jadi 14,2% di 2029
Menarik Dibaca: 13 Cara Menurunkan Kolesterol Tinggi secara Alami yang Efektif
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













