kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.407.000   24.000   1,01%
  • USD/IDR 16.596   -24,00   -0,14%
  • IDX 8.128   76,63   0,95%
  • KOMPAS100 1.123   16,94   1,53%
  • LQ45 780   7,81   1,01%
  • ISSI 292   3,07   1,06%
  • IDX30 406   2,31   0,57%
  • IDXHIDIV20 455   0,69   0,15%
  • IDX80 123   1,38   1,13%
  • IDXV30 132   1,66   1,27%
  • IDXQ30 128   0,17   0,14%

Mari Elka: Tak Ada Jalan Ekonomi Tumbuh 8% Tanpa Investasi Berkualitas


Kamis, 16 Oktober 2025 / 11:37 WIB
Mari Elka: Tak Ada Jalan Ekonomi Tumbuh 8% Tanpa Investasi Berkualitas
ILUSTRASI. Wakil Ketua Dewan Ekonomi Nasional Mari Elka Pangestu menegaskan, tidak ada jalan lain untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 8% selain peningkatan investasi berkualitas.


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Wakil Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Mari Elka Pangestu menegaskan bahwa tidak ada jalan lain untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 8% selain melalui peningkatan investasi berkualitas. 

Ia menekankan pentingnya investasi yang tak hanya besar secara kuantitatif, tetapi juga mampu mendorong produktivitas dan efisiensi ekonomi nasional.

"Kita melihat bagaimana kita mencapai pertumbuhan 8% tidak ada jalan lain kecuali melalui meningkatkan investasi dan bukan saja investasi secara kuantitatif, tetapi kualitas dari investasinya yang bisa meningkatkan productivity," ujar Mari dalam acara diskusi ekonomi bertajuk satu tahun pemerintahan Prabowo-Gibran, Kamis (16/10/2025).

Baca Juga: McKinsey Bocorkan Jurus Agar Indonesia Jadi Negara Berpenghasilan Tinggi

Menurutnya, indikator Investment Capital Output Ratio (ICOR) Indonesia masih tergolong tinggi, menandakan bahwa efisiensi investasi perlu ditingkatkan. 

"Kalau kita ingat the famous ICOR kita kan masih tinggi ya. Bagaimana itu diturunkan itu juga terkait dengan bagaimana meningkatkan productivity dan efficiency dari investment. Jadi itu kuncinya," katanya.

Mari juga menyoroti adanya peluang besar bagi ASEAN, termasuk Indonesia, di tengah dinamika tarif dan ketidakpastian global. 

Ia mengungkapkan, sekitar 70% investor yang disurvei tetap berencana menanamkan modal di kawasan ASEAN untuk mendiversifikasi rantai pasok.

"Tetapi, itu kan ada tetapinya, ada opportunity. Tapi which country do they go to? Means they go to the one which is most attractive. Nah disini kuncinya, jadi kalau PR kita di dalam negeri untuk bisa menangkap opportunity itu seperti apa?," imbuhnya.

Baca Juga: Targetkan Pertumbuhan Ekonomi RI Sebesar 8%, Ini Deretan Jurus Menko Airlangga

Mari juga mengapresiasi langkah pemerintah yang telah menyelesaikan perjanjian dagang Indonesia–Uni Eropa (IEU–CEPA). 

Menurutnya, kesepakatan itu akan menutup tariff gap dengan Vietnam dan membuka peluang ekspor baru ke pasar Eropa, terutama bagi industri yang menghadapi ketidakpastian di pasar Amerika.

Selain kebijakan eksternal, Mari juga menekankan pentingnya reformasi domestik. Ia menilai peran APBN tetap krusial sebagai stimulus menjaga pertumbuhan, daya beli, dan pembangunan infrastruktur. 

Namun, hal paling mendasar menurutnya adalah reformasi struktural dan perbaikan regulasi investasi.

Selanjutnya: Sinopsis Film Horor Getih Ireng Dibintangi Titi Kamal, Tayang Hari Ini

Menarik Dibaca: Hari Terakhir Promo Emado's KA99ET Bank Saqu, Paket Nasi Mandhi Cuma Rp 9.900

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×