kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.914.000   -1.000   -0,05%
  • USD/IDR 16.375   30,00   0,18%
  • IDX 7.615   71,26   0,94%
  • KOMPAS100 1.060   12,24   1,17%
  • LQ45 803   8,71   1,10%
  • ISSI 254   2,19   0,87%
  • IDX30 416   4,77   1,16%
  • IDXHIDIV20 477   5,07   1,07%
  • IDX80 120   1,30   1,09%
  • IDXV30 123   1,76   1,45%
  • IDXQ30 132   1,14   0,87%

Luhut Panjaitan Sebut Tarif 19% Tidak Efektif Ungkit Pertumbuhan Ekonomi RI


Senin, 28 Juli 2025 / 17:35 WIB
Luhut Panjaitan Sebut Tarif 19% Tidak Efektif Ungkit Pertumbuhan Ekonomi RI


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Dewan Ekonomi Nasional (DEN) kembali menekankan pentingnya deregulasi dalam menghadapi tantangan ekonomi global.

Ketua DEN, Luhut Binsar Panjaitan, mengungkapkan bahwa tarif Trump 19% untuk produk Indonesia, yang jauh lebih rendah dari sebelumnya 32%, tidak akan efektif dalam mendorong perekonomian bila tidak dibarengi dengan pembenahan regulasi yang menghambat.

"Karena tanpa melakukan deregulasi ini, kita punya ekonomi juga nanti tidak akan maksimal menggunakan tarif 19% tadi," ujar Luhut dalam acara peluncuran Yasayan Padi Kapas Indonesia, Senin (28/7). 

Baca Juga: Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Dorong Revisi Batas Garis Kemiskinan Indonesia

Menurut Luhut, di balik tarif 19% tersebut masih terdapat banyak komponen yang memerlukan penyesuaian. Jika tidak ditangani, struktur yang kompleks ini justru dapat menghambat potensi pertumbuhan ekonomi nasional.

"Karena tarif 19% ini masih banyak breakdown yang dibawa yang akan membuat ekonomi kita bagus ke depan," katanya.

Ia menyatakan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah memutuskan untuk melaksanakan program deregulasi dan telah mengumumkan rencana tersebut secara terbuka.

Kini, tantangan berikutnya adalah eksekusi oleh kementerian teknis, khususnya Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.

Baca Juga: Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Klaim Program MBG Akan Buka 1,9 Juta Lapangan Kerja

Luhut optimistis, jika deregulasi berjalan lancar dan konsisten, Indonesia berpeluang mencatat pertumbuhan ekonomi 7% hingga 8% pada 2029–2030.

"Saya kira Presiden Prabowo sudah memutuskan dilakukan, tinggal kita bagaimana eksekusinya, itu saya kira akan membawa dampak ekonomi yang sangat bagus buat Indonesia ke depan," imbuhnya.

Selanjutnya: Tumbuh Dua Digit, Pembiayaan Kendaraan Bermotor BSI Melebihi Industri di Semester I

Menarik Dibaca: IHSG Ditutup Menguat 0,94%, Simak Saham Top Gainers dan Losers Hari Ini (28/7)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×