Reporter: Agus Triyono | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Pengadaan lahan untuk pembangunan 32 ruas jalan tol dan 19 bendungan, antara lain; Bendungan Keureuto , Bendungan Kariyan, dan Tol Semarang- Solo ditalangi oleh swasta dan BUMN.
Kesepakatan penggunaan dana talangan tersebut pekan ini telah ditandatangani oleh pemerintah dengan enam perwakilan badan usaha yang menalangi pembebasan lahan tersebut PT Brantas Abipraya, PT Pembangunan Perumahan, dan PT Nindya Karya.
Dirut Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) mengatakan, dana yang sudah digunakan swasta menalangi pengadaan lahan tersebut nantinya bisa ditagihkan ke lembaganya, berikut cost of fund. Adapun besaran cost of fund sebesar BI Rate.
Tahun ini, pemerintah melalui LMAN telah menyediakan dana Rp 15,5 triliun untuk mengganti dana talangan swasta untuk pengadaan lahan 32 ruas tol dan 19 bendungan tersebut. Swasta tinggal menagihkan dana talangan yang sudah mereka bayarkan ke pejabat pengadaan tanah disertai dengan kelengkapan berkas administrasi.
"Setelah itu akan dicairkan, proses pencairan yang saat ini 10 hari akan kami usahakan untuk dipercepat," katanya dalam pernyataan yang dikeluarkan di Jakarta, Jumat (16/6).
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, berharap penggunaan skema dana talangan swasta bisa mempercepat proses pengadaan tanah sehingga proyek infrastruktur bisa dikerjakan tepat waktu, bahkan lebih cepat dan manfaatnya dapat segera dinikmati oleh masyarakat.
“Manfaat percepatan pembangunan dengan menggunakan dana talangan ini sudah bisa dengan dapat fungsionalnya 110 kilometer jalan Tol Pejagan-Brebes Timur sampai Weleri-Kendal di Jawa Tengah serta 227 kilometer Jalan Tol Solo-Ngawi-Kertosono di Jawa Timur,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News