kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.220   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

KPK: Korupsi penyebab kemiskinan dan pengangguran


Jumat, 21 Februari 2014 / 12:05 WIB
KPK: Korupsi penyebab kemiskinan dan pengangguran
ILUSTRASI. Gunakan Bahan Aktif Skincare Ini untuk Memudarkan Flek Hitam di Wajah


Sumber: TribunNews.com | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad menjelaskan para koruptor yang berkeliaran di seluruh Indonesia, menyebabkan angka kemiskinan dan pengangguran terus bertambah.

Pasalnya, setiap tahun angkatan tenaga kerja terus bertambah dan kesulitan mencari lapangan kerja akibat kegiatan korupsi hampir di semua lapisan dan instansi.

"Dengan ini kemiskinan dan pengangguran disebabkan korupsi," ujar Abraham di Lemhanas, Jumat (21/2/2014).

Abraham menjelaskan peran pengusaha, adalah pahlawan yang bisa mengurangi kemiskinan dan pengangguran di dalam negeri. Abraham menilai Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) bisa mendorong perekonomian bangsa.

"Untuk itu dibutuhkan peran swasta, dalam hal ini HIPMI bisa berperan aktif dalam mensejahterakan negara," ungkap Abraham.

Selain itu Abraham mengatakan HIPMI bisa memberikan contoh bagaimana menjalankan usaha dengan tidak melanggar aturan hukum yang ada. Pasalnya sampai saat ini Abraham menilai HIPMI adalah lembaga pengusaha muda yang bersih dan jauh dari korupsi.

"Pengusaha HIPMI memiliki peran signifikan dalam penerapan good government," jelas Abraham. (Adiatmaputra Fajar Pratama)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×