Reporter: Hendra Gunawan | Editor: Hendra Gunawan
TANGERANG. Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) dan Banten Crisis Center (BCC) mendeklarasikan terbentuknya Front Max Havelaar. Organisasi berdiri dengan tujuan untuk menghapus Banten dari dinasti dan korupsi.
Ketum PBHMI Adi Baiquni menuding, masa orde reformasi mendorong munculnya raja-raja kecil di daerah otonom yang akhirnya memunculkan praktik-praktik korupsi.
“Korupsi di daerah tidak mungkin terjadi jika tidak muncul praktik politik dinasti. Adanya penyalahgunaan wewenang dimungkinkan karena praktik dinasti tersebut,” kata Adi dalam keterangan tertulisnya, Kamis (20/2).
Miftahun Najah, koordinator Banten Crisis Center (BCC) menambahkan bahwa deklarasi ini diharapkan menjadi simbol perjuangan anak muda Banten yang melihat berkembangnya dinasti di provinsi ini.
“Ada empat dinasti besar yang ada di Banten ini dan salah satunya adalah Dinasti Keluarga Ratu Atut. Jika dinasti tak terhapuskan, bisa diduga, Banten akan terpecah-pecah dan kita akan kembali lagi ke zaman penjajahan Belanda. Oleh karena itu, Banten harus bersih dari dinasti dan korupsi,” ujar Miftah tanpa menyebutkan tiga dinasti lainnya.
Sebagai tindak lanjut, Front Max Havelaar ini akan mendorong dan mengajak para tokoh masyarakat serta para pimpinan lokal untuk bersama-sama memperbaiki Provinsi Banten.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News