Reporter: Ratih Waseso | Editor: Khomarul Hidayat
Kemendikbud sendiri melakukan beberapa upaya untuk mendukung pembelajaran daring, diantaranya koordinasi dan kerjasama dengan Kementerian Kominfo dan penyedia jasa internet untuk membuat whitelist sumber belajar daring di perguruan tinggi dan Dikti/Dikbud, kerjasama dengan content provider nasional dan internasional, menyiapkan platform Learning Management System (LMS) nasional gratis bagi perguruan tinggi yang belum memiliki, serta kerjasama dengan pemilik platform mulai dari perguruan tinggi, Universitas Terbuka dan Google Suite.
"Ada 8 juta mahasiswa dan 300.000 dosen melakukan transformasi digital dengan cepat. Menuju tatanan baru ini kita melakukan persiapan-persiapan menggunakan praktek baik yang kita dapatkan semester kemarin dan kita perkuat faktor-faktor yang dominan terhadap pembelajaran seperti, kesiapan dosen, model pembelajaran yang bagus yang harus kita intervensi dengan pelatihan-pelatihan serta bagaimana pembelajaran daring itu bisa memperkaya pengalaman siswa secara lebih utuh," jelas Nizam.
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menambahkan, mengenai bahan ajar perlu diperhatikan dalam pembelajaran jarak jauh. Bahan ajar bagi PJJ harus dibuat dengan sesederhana mungkin yang membuat mahasiswa mampu menerima materi pembelajaraan dengan mudah melalui PJJ.
"Metode dari luring ke daring itu harus cari yang mudah, jangan metode yang tatap muka diterapkan di daring, enggak akan ketemu. Nah ini model yang efektif harus dicari jalan keluarnya," kata Moeldoko.
Kurikulum juga ditekankan Moeldoko perlu adanya penyesuaian untuk PJJ. Ia mengapresiasi adanya pelatihan yang meningkatkan kemampuan tenaga pengajar menyesuaikan kondisi saat ini.
Baca Juga: Tak cuma Mas Menteri, operator telekomunikasi juga ada program kuota gratis, lo
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News