Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menginisiasi penyusunan Rancangan Peraturan Presiden (RPerpres) tentang Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan).
Regulasi ini menjadi langkah strategis dalam mengimplementasikan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, khususnya terkait swasembada pangan sebagai bagian dari sistem pertahanan dan keamanan negara.
Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) KKP, Tornanda Syaifullah, menjelaskan Gemarikan bertujuan meningkatkan kualitas hidup masyarakat sekaligus mendorong tumbuhnya bisnis perikanan untuk kesejahteraan masyarakat.
Gerakan ini memerlukan keterlibatan seluruh pihak, mulai dari pemerintah pusat dan daerah, pelaku usaha, akademisi, organisasi masyarakat, hingga profesional guna membangun kesadaran gizi dan mendorong konsumsi ikan secara lebih luas.
Baca Juga: Harga Murah dan Pasokan Jadi Kunci Bisnis Pangan Ritel
RPerpres Gemarikan, kata Tornanda, akan memuat berbagai ketentuan, di antaranya penyediaan ikan bermutu dan aman dikonsumsi, kemudahan akses, serta peningkatan minat masyarakat untuk mengonsumsi ikan.
Selain itu, akan diatur rencana aksi lima tahunan melalui pembentukan Tim Koordinasi Nasional Gemarikan, mekanisme kerja, pemantauan, evaluasi, serta skema pendanaan yang bersumber dari APBN, APBD, maupun sumber lainnya.
Sekretaris Ditjen PDSPKP, Machmud, menambahkan bahwa kebutuhan protein hewani dari ikan secara global terus meningkat, terutama yang berasal dari perikanan budi daya.
Berdasarkan data Food and Agriculture Organization (FAO), produksi perikanan budi daya dunia pada 2023 mencapai 98,5 juta ton, melampaui produksi perikanan tangkap sebesar 91,4 juta ton.
Menurutnya, ikan semakin dipandang sebagai sumber pangan sehat dan ramah lingkungan dengan kandungan nutrisi lengkap, jejak karbon rendah, serta efisiensi pakan lebih baik dibanding sumber protein hewani lainnya.
Baca Juga: Harga Pangan Dunia Capai Level Tertinggi, Imbas Kenaikan Harga Daging & Minyak Nabati
“Dengan 70% wilayah dunia berupa perairan, masa depan pangan global ada di laut. Indonesia sebagai lumbung ikan dunia tidak boleh kekurangan protein,” ujarnya dalams siaran pers, Jumat (26/9/2025).
Senada, Asisten Deputi Pengelolaan Perikanan Tangkap Kemenko Pangan, Yogi Yanuar, menekankan bahwa Gemarikan sejalan dengan target swasembada pangan dalam RPJMN 2025–2029.
Gerakan ini merupakan bagian dari transformasi sistem pangan nasional berbasis ekonomi biru. Kemenko Pangan sebagai Ketua Tim Koordinasi Nasional akan memastikan rencana aksi berjalan efektif, sinergis, dan berkelanjutan untuk mendukung kemandirian bangsa.
Baca Juga: KKP Tangkap 2 Kapal Ikan Ilegal Asal Fillipina, Selamatkan Uang Negara Rp 31,6 Miliar
Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, sebelumnya juga menegaskan bahwa Gemarikan diharapkan dapat meningkatkan konsumsi ikan masyarakat, memenuhi kebutuhan gizi, sekaligus meningkatkan kesejahteraan nelayan dan pembudidaya ikan.
Selanjutnya: Ekonom: I-EAEU-FTA Paling Potensial Bawa Untung untuk Indonesia
Menarik Dibaca: Promo BCA Digital Liburan ke Singapura, mulai Kuliner hingga Pengalaman Menarik
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News