Sumber: Kompas.com | Editor: Noverius Laoli
Lebih lanjut, Bambang mengatakan, kepercayaan publik terhadap pengelolaan BUMN menurun akibat kasus Jiwasraya. Ia berharap, kejadian serupa tidak terulang lagi, dan BUMN dapat bekerja maksimal.
"Kejadian memalukan ini tak boleh terulang, sudah cukup penderitaan yang diterima rakyat tanpa perlu ditambah menderita akibat tata kelola manajemen BUMN yang lama yang tak beres," pungkasnya.
Baca Juga: Tujuh fakta mengenai isu miring korupsi Asabri yang nilainya fantastis, sila disimak
BUMN Asuransi kini tengah dalam sorotan.
Belum selesai masalah gagal bayar PT Asuransi Jiwasraya (Persero), kini masalah baru muncul dari PT Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia atau PT Asabri (Persero).
Nilai kerugiannya bahkan disebut-sebut Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD tak kalah besar dengan Jiwasraya, yakni mencapai Rp 10 triliun.
"Saya mendengar ada isu korupsi di Asabri yang mungkin itu tidak kalah fantastisnya dengan kasus Jiwasraya, di atas Rp 10 triliun," ujar Mahfud di Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Jumat (10/1/2020) lalu.
Baca Juga: Politisi Gerindra dorong pengusutan kasus Jiwasraya melalui jalur politik
Merespon dugaan korupsi di tubuh Asabri, Mahfud akan memanggil Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Menteri BUMN Erick Thohir.
"Karena itu milik negara dan jumlahnya besar (dugaan korupsi), maka dalam waktu tidak lama saya akan undang Bu Sri Mulyani, sebagai penyedia dana negara dan Bapak Erick Thohir sebagai Menteri BUMN, karena itu masuk BUMN, Asabri itu," ujar Mahfud. (Haryanti Puspa Sari )
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bamsoet Minta BPK Audit Seluruh BUMN Asuransi"
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News