kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Kemenperin Apresiasi Realisasi PMI Manufaktur yang Masih Ekspansif Jelang Akhir 2023


Minggu, 03 Desember 2023 / 09:42 WIB
Kemenperin Apresiasi Realisasi PMI Manufaktur yang Masih Ekspansif Jelang Akhir 2023
ILUSTRASI. PMI Manufaktur Indonesia yang dirilis oleh S&P Global, pada November 2023 menguat ke level 51,7


Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Aktivitas industri manufaktur di tanah air semakin bergeliat meskipun di tengah kondisi tekanan ekonomi global yang belum stabil. Hal ini ditandai dari capaian Purchasing Manager’s Index (PMI) Manufaktur Indonesia yang dirilis oleh S&P Global, pada November 2023 menguat ke level 51,7 atau meningkat 0,2 poin dari Oktober 2023 yang berada di posisi 51,5.

Menurut data PMI, ekspansi sektor manufaktur Indonesia bertahan hingga kuartal IV–2023. Kenaikan produksi didukung oleh kenaikan permintaan baru dan kenaikan jumlah tenaga kerja. Pemenuhan permintaan baru meningkatkan aktivitas pembelian oleh perusahaan manufaktur.

Disebutkan pula, para pelaku usaha secara umum optimistis bahwa output pada 12 bulan mendatang akan naik di tengah harapan terhadap kondisi pasar yang menguat dan harga yang lebih stabil.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan, kinerja sektor industri manufaktur nasional menjelang akhir tahun 2023 masih berada di fase ekspansi meski mendapat tekanan dari kondisi ekonomi global.

"Artinya juga bahwa capaian positif PMI Manufaktur Indonesia ini bertahan hingga 27 bulan berturut-turut,” kata dia dalam siaran pers di situs Kemenperin, Jumat (3/12).

Baca Juga: Bertemu CEO Bandara Jeddah, Menhub Tawarkan Peluang Investasi Bandara Haji dan Umroh

Agus menjelaskan, PMI manufaktur Indonesia mulai membaik pada November 2023 karena adanya peningkatan produksi yang lebih cepat dibanding dua bulan sebelumnya. Kenaikan jumlah produksi juga turut menambah penyerapan tenaga kerja.

Terlebih lagi, ini didukung dengan aktivitas industri untuk persiapan akhir tahun yang meliputi Natal dan Tahun Baru. “Hal ini juga menandakan bahwa tingkat kepercayaan diri dari para pelaku industri kita masih tinggi,” tukas dia.

Economics Associate Director S&P Global Market Intelligence Jingyi Pan menyebut, data PMI November 2023 menunjukkan bahwa sektor manufaktur Indonesia terus berekspansi. Pesanan baru yang akan datang untuk barang produksi Indonesia kembali naik pada November 2023. Hal ini didukung oleh perbaikan kondisi permintaan dan ekspansi basis pelanggan.

Pan menilai, sangat penting untuk mengamati tanda-tanda perlambatan, meski perusahaan manufaktur tampaknya optimistis bahwa kondisi akan membaik pada bulan-bulan mendatang. Namun, kabar baiknya, pertumbuhan output mengalami percepatan dengan sebagian ditopang oleh perbaikan pada jumlah tenaga kerja.

“Sementara tekanan harga semakin intensif, tingkat inflasi biaya input dan harga output masih belum melampaui rata-rata masing-masing,” imbuh dia.

Sebagai catatan, PMI manufaktur Indonesia pada November 2023 mampu melampaui PMI manufaktur ASEAN (50,0), serta negara-negara ASEAN seperti Thailand (47,6), Malaysia (47,9), Vietnam (47,3), dan Myanmar (48,1). Selain itu, PMI manufaktur Indonesia juga lebih tinggi dibanding PMI China (50,7), Zona Eropa (43,8), Jerman (42,3), Jepang (48,3), Belanda (44,9), Korea Selatan (50,0), Taiwan (48,3), Inggris (46,7), dan Amerika Serikat (49,4).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×