kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kemenlu siapkan pengaturan essential business travel corridor


Kamis, 10 September 2020 / 13:58 WIB
Kemenlu siapkan pengaturan essential business travel corridor
ILUSTRASI. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/pras.


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, saat ini pihaknya menyiapkan essential business Travel Corridor Arrangement (TCA).

Retno mengatakan, pihaknya telah menyiapkan TCA untuk perjalanan bisnis esensial yang aman. Hal ini untuk kegiatan bisnis yang berhubungan dengan negara lain. Saat ini Indonesia telah memiliki pengaturan TCA dengan Persatuan Emirat Arab (UEA), Korea Selatan dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT).

“Selain itu, saat ini kita sedang melakukan pembahasan TCA dengan Singapura,” kata Retno dalam Rakornas Kadin, Kamis (10/9).

Sebagai informasi, Pengaturan TCA dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat dan berlaku utamanya untuk perjalanan bisnis yang esential dan perjalanan kedinasan yang mendesak.

Lebih lanjut, Retno menerangkan bagaimana upaya pemerintah RRT untuk menggerakkan ekonominya. Sebab, seperti yang diketahui, pertumbuhan ekonomi RRT pada kuartal I 2020 sekitar minus 6 persen dan pertumbuhan ekonomi kuartal kedua bertumbuh menjadi 3 persen. Pertumbuhan ekonomi tersebut sebagian besar ditopang oleh ekonomi dalam negerinya mengingat investasi dan eksport belum banyak bergerak di kuartal kedua tahun ini.

Baca Juga: Militerisasi di Laut China Selatan, Menlu Retno: Satu kata, mengkhawatirkan

Melihat hal itu, Retno berpendapat, Indonesia bisa mencontoh langkah yang dilakukan RRT dengan menggerakkan ekonomi dalam negeri.

“Pemerintah dan Kadin harus bekerjasama untuk mengkapitalisasi asset yang kita miliki untuk menggerakkan ekonomi Indonesia,” ujar dia.

Menurut Retno, hampir semua negara saat ini mencoba menggerakkan ekonomi dengan mengkapitalisasi kekuatan ekonomi nasional. Tentunya Indonesia lebih beruntung karena memiliki jumlah penduduk lebih besar yaitu lebih dari 267 juta orang dengan penduduk kelas menengah atas lumayan banyak serta sumber daya alam mencukupi.

“Kita melihat bahwa RRT berusaha mengkapitalisasi kebesaran jumlah penduduknya. Saya kira tidak ada salahnya kita belajar dari pengalaman orang lain, dari pengalaman negara lain,” ujar Retno.

Selanjutnya: Menlu Retno: Indonesia tidak ingin terjebak oleh persaingan AS dan China

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×