kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45933,94   -29,79   -3.09%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Militerisasi di Laut China Selatan, Menlu Retno: Satu kata, mengkhawatirkan


Rabu, 09 September 2020 / 07:00 WIB
Militerisasi di Laut China Selatan, Menlu Retno: Satu kata, mengkhawatirkan


Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi memperingatkan Amerika Serikat (AS) dan China untuk tidak melibatkan Indonesia dalam perjuangan regional guna mendapatkan pengaruh. 

"Kami tidak ingin terjebak oleh persaingan ini," tegasnya, Selasa (8/9).

Retno membuat pernyataan itu dalam sebuah wawancara dengan Reuters menjelang serangkaian pertemuan penting para menteri luar negeri negara anggota ASEAN minggu ini.

Aktivitas militer di Laut China Selatan telah meningkat tahun ini bersamaan dengan retorika permusuhan dan langkah kebijakan antagonis dari China dan AS. 

Baca Juga: Unjuk gigi, dua kapal induk China berlayar bareng untuk pertama kali

Itu meningkatkan kekhawatiran di antara beberapa negara Asia Tenggara bahwa risiko konflik bersenjata meningkat.

Sementara Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo dan Menteri Luar Negeri China Wang Yi telah meningkatkan diplomasi mereka dalam upaya membujuk anggota ASEAN agar lebih bersimpati pada posisi mereka.

Selain Indonesia, ASEAN terdiri dari sembilan negara lain: Vietnam, Filipina, Malaysia, Singapura, Thailand, Myanmar, Kamboja, Laos, dan Brunei.

Realitas politik yang harus kita hadapi

Retno mengatakan, ASEAN harus tetap netral dan bersatu. “ASEAN, Indonesia, ingin menunjukkan kepada semua orang bahwa kami siap menjadi mitra,” kata Retno.

Baca Juga: Indo-Pasifik memanas, Taiwan ajak negara-negara demokrasi halangi tindakan agresif




TERBARU
Kontan Academy
Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet Using Psychology-Based Sales Tactic to Increase Omzet

[X]
×