kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.914.000   -10.000   -0,52%
  • USD/IDR 16.291   14,00   0,09%
  • IDX 7.140   43,32   0,61%
  • KOMPAS100 1.026   0,52   0,05%
  • LQ45 779   2,15   0,28%
  • ISSI 234   0,17   0,07%
  • IDX30 402   1,16   0,29%
  • IDXHIDIV20 463   0,95   0,21%
  • IDX80 115   0,26   0,23%
  • IDXV30 117   0,40   0,34%
  • IDXQ30 129   -0,04   -0,03%

Kemenkeu Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II 2025 Bisa Lebih dari 4,7%


Selasa, 15 Juli 2025 / 18:46 WIB
Kemenkeu Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II 2025 Bisa Lebih dari 4,7%
ILUSTRASI. Lanskap pusat bisnis di Jakarta, Jumat (16/5). KONTAN/Cheppy A. Muchlis


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Pertumbuhan ekonomi kuartal II 2025 diperkirakan masih dalam tren perlambatan. Meski demikian, berbagai program stimulus yang digelontorkan pemerintah pada periode tersebut bisa lebih meredam perlambatan ekonomi lebih dalam.

Direktur Jenderal Strategi Ekonomi dan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Nathan Kacaribu menyampaikan, dengan berbagai stimulus yang digelontorkan pemerintah, pertumbuhan ekonomi kuartal II 2025 diharapkan bisa tumbuh lebih baik dari 4,7% year on year (yoy).

Sebagai gambaran, ekonomi Indonesia pada kuartal I 2025 terhadap mencapai 4,87%. Pertumbuhan ekonomi ini tercatat lebih rendah dibanding kuartal IV-2024 yang tumbuh 5,02% yoy, dan juga lebih rendah dibanding kuartal I-2024 yang mencatatkan pertumbuhan sebesar 5,11% yoy.

“Kuartal II kan kita sedang pertahankan momentumnya, kemarin kan kita sudah lihat bahwa yang kita hadapi adalah perlambatan ekonomi global dan proyeksinya kan 4,7% (proyeksi ekonomi Indonesia akhir 2025). Nah dengan stimulus yang kita launching kemarin di kuartal II, kita berharap akan bisa lebih baik dari 4,7%,” tutur Febrio kepada awak media, Selasa (15/7).

Baca Juga: BI Diharapkan Kembali Turunkan Suku Bunga untuk Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Untuk diketahui, pada kuartal II atau periode Juni dan Juli 2025 pemerintah menggelontorkan lima stimulus perekonomian. Diantaranya, pertama, diskon transportasi publik 50% dengan nilai Rp 940 miliar, terdiri dari diskon tiket kereta 30%, diskon pesawat PPN DTP 6%, dan  diskon angkutan laut 50%.

Kedua, stimulus diskon tarif tol 20% dengan anggaran Rp 65 miliar, dan dari non APBN. Ketiga, stimulus penebalan bansos Rp 11,93 triliun, yakni tambahan kartu sembako Rp 200.000 per bulan dan bantuan pangan 10 kg beras per bulan.

Keempat, bantuan subsidi upah (BSU) Rp 10,72 triliun, atau Rp 300.000 per bulan periode Juni dan Juli 2025 kepada 17,3 juta pekerja dengan penghasilan maksimal Rp 3,5 juta per bulan.

Kelima,  stimulus perpanjangan diskon iuran JKK Rp 200 miliar dan dari bantuan non APBN. Yakni diberikan diskon 50% selama 6 bulan bagi pekerja sektor padat karya.

Nah dengan adanya stimulus tersebut yang sebagian besar berasal dari belanja pemeirntah, Febrio berharap pertumbuhan ekonomi kuartal II bisa terungkit.

Pasalnya, melambatnya pertumbuhan ekonomi kuartal I 2025, salah satunya karena konsumsi pemerintah mengalami kontraksi sebesar 1,35% yoy.

“Memang kalau untuk (konsumsi pemerintah) kuartal I 2025 kemarin kan karena berhadapan dengan high base di kuartal 1 tahun lalu. Harusnya tahun ini kuartal II tidak serendah itu dibandingkan yang kuartal II,” kata Febrio.

Baca Juga: Beda Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi 2026 Kemenkeu, Bappenas & BI, Mana yang Realistis?

Selanjutnya: OJK Susun POJK Terkait Ekosistem Asuransi Kesehatan, Ini Kata Manulife Indonesia

Menarik Dibaca: Eva Mulia Acne Set: Solusi Perawatan Kulit Berjerawat Sesuai Kebutuhan Kulitmu

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×