kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kadin DKI Jakarta Berharap Pergantian Gubernur BI Jadi Momen Melakukan Pembenahan


Rabu, 22 Februari 2023 / 19:47 WIB
Kadin DKI Jakarta Berharap Pergantian Gubernur BI Jadi Momen Melakukan Pembenahan
ILUSTRASI. Pergantian Gubernur Bank Indonesia (BI) bisa menjadi momentum untuk melakukan sejumlah pembenahan, baik dalam aspek mikro maupun makro. REUTERS/Ajeng Dinar Ulfiana


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DKI Jakarta berharap, di tengah situasi global dan nasional yang penuh terus berfluktuasi, pergantian Gubernur Bank Indonesia (BI) bisa menjadi momentum untuk melakukan sejumlah pembenahan, baik dalam aspek mikro maupun makro.

Dengan begitu, hal tersebut bisa membuat  pondasi perekonomian nasional semakin kokoh dan Indonesia bisa luput dari krisis global.

Ketua Umum Kadin DKI Jakarta Diana Dewi menyampaikan, ada banyak pekerjaan rumah (PR) yang akan dihadapi Gubernur BI yang baru. Pertama, melakukan pengendalian tingkat inflasi dalam negeri. Di mana salah satu faktor penyebab dominannya adalah ketersediaan stok, utamanya bahan pangan.

Baca Juga: Ini 5 Pekerjaan Rumah yang Menanti Gubernur BI yang Baru

"Dalam hal ini Gubernur BI yang baru haruslah membangun kolaborasi yang sehat dan berkesinambungan dengan para stakeholders, baik kementerian/lembaga di tingkat pusat maupun  daerah," ujar Diana kepada Kontan.co.id, Rabu (22/2).

Kedua, menerapkan strategi yang pas agar dapat mengatasi ketidakpastian ekonomi global sehingga tidak berdampak pada Indonesia.

"Kita tahu, perang Rusia dengan Ukraina berdampak pada kenaikan harga minyak dunia dan kelangkaan sejumlah bahan pangan. Ini harus dicarikan solusinya. Setidaknya, Indonesia memiliki pertahanan ekonomi yang kuat dalam menghadapi krisis global," ungkap Diana.

Ketiga, perlu dicermati stabilitas harga dan nilai tukar rupiah. Pasalnya, jika BI menaikkan bunga ke level yang lebih tinggi untuk menjaga stabilitas kurs rupiah, akan berdampak besar terhadap pertumbuhan ekonomi di dalam negeri. Oleh karena itu, Diana bilang, harus dicarikan opsi stabilitas kurs guna mengontrol naik turunnya suku bunga.

Keempat, Gubernur BI ke depan, harus dapat mencari titik tengah melalui kebijakan yang mendukung pertumbuhan ekonomi, tentunya dengan memperhatikan sisi inflasi yang berkembang di dalam negeri.

"Pasca pandemi, perekonomian kita belum sepenuhnya pulih. Untuk itu, perlu kebijakan-kebijakan strategis dari Gubernur BI untuk dapat mendukung pemulihan ekonomi, utamanya dalam membangkitkan UMKM sebagai pilar pendukung perekonomian bangsa," kata Diana.

Baca Juga: Ini Kata Ekonom Soal Tugas Berat Calon Gubernur BI, Atara Lain Jaga Stabilitas Rupiah

Kelima, terus mendorong digitalisasi dalam pelayanan perbankan dan sektor-sektor usaha lainnya serta menerapkan ekonomi hijau (green economy) yang bermuara pada ramah lingkungan. Ini bisa dituangkan melalui kebijakan reformasi struktural maupun digitalisasi.

"Siapapun yang akan dipilih oleh Presiden Joko Widodo sebagai Gubernur BI diharapkan bisa menjawab tantangan-tantangan tersebut. Melalui terobosan dan upaya kreatif Gubernur BI yang baru, maka stabilitas ekonomi bisa terjaga dan Indonesia bisa terhindar dari krisis global," pungkasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×