kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Jurus Boediono perluas lapangan kerja


Selasa, 24 Juli 2012 / 15:09 WIB
Jurus Boediono perluas lapangan kerja
ILUSTRASI. Air lemon


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Edy Can


JAKARTA. Pemerintah mengantisipasi dampak ketidakpastikan perekonomian global. Salah satunya adalah dengan memperluas dan menciptakan lapangan kerja.

Wakil Presiden Boediono menjelaskan penciptaan lapangan kerja tak bisa lepas dari pertumbuhan ekonomi dan kemiskinan. Dia bilang, pekerjaan akan ada apabila ada pertumbuhan ekonomi. Sementara, lanjutnya, pekerjaan juga membantu mengentaskan kemiskinan.

Karena itu, Boediono mengajak bawahannya meningkatkan upaya yang telah dilakukan selama ini. "Mari kita rumuskan bagaimana pemerintah melakukan intervensi dan langkah-langkah proaktif untuk mempercepat penciptaan lapangan kerja yang bisa dinikmati oleh mereka yang mencari kerja," kata Boediono Rapat Koordinasi Perluasan Penciptaan Lapangan Kerja, Selasa (24/7).

Boediono sendiri menyampaikan lima pilar utama program-program perluasan dan penciptaan lapangan kerja. Kelima pilar itu adalah:

1. Perbaikan layanan dan sistem informasi ketenagakerjaan. Pilar ini merupakan kunci karena pemerintah menghubungkan pekerjaan yang tersedia dengan tenaga yang membutuhkan pekerjaan. Misalnya, banyak perkebunan sawit mengeluh masih sulit mencari tenaga sementara di banyak daerah tingkat pengangguran masih tinggi.

2. Peningkatan keterampilan dan kapasitas pekerja. Acapkali ketrampilan tenaga kerja dan lapangan lapangan kerja yang tersedia tidak klop. Ketrampilan tenaga kerja dan dan pelatihannya selama ini tidak sesuai dengan kebutuhan industri yang membutuhkan.

3. Pengembangan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) serta kewirausahaan. Tak bisa disangkal lagi, UMKM adalah penyedot tenaga kerja dalam jumlah yang masih sangat besar. Sektor ini masih dapat menjadi andalan untuk menyediakan lapangan kerja.

4. Peningkatan pembangunan infrastruktur termasuk infrastruktur berbasis komunitas. Pilar ini termasuk pembangunan infrastruktur desa, ruang kelas, dan sebagainya. Berbagai program seperti ini sudah jalan dan barangkali masih bisa dilihat lebih jauh dan ada yang perlu diperbaiki.

5. Program darurat ketenagakerjaan. Program darurat ketenagakerjaan bukanlah hal yang baru.Indonesia dan berbagai negara lain juga sudah sering melakukan. Misalnya, program-program cash for work di saat krisis atau perbaikan infrastruktur pada masa pemulihan dan pembangunan kembali seusai bencana alam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×