kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.440.000   -4.000   -0,28%
  • USD/IDR 15.334   6,00   0,04%
  • IDX 7.846   14,04   0,18%
  • KOMPAS100 1.196   2,88   0,24%
  • LQ45 970   2,77   0,29%
  • ISSI 228   0,50   0,22%
  • IDX30 495   1,53   0,31%
  • IDXHIDIV20 596   1,76   0,30%
  • IDX80 136   0,37   0,27%
  • IDXV30 140   0,28   0,20%
  • IDXQ30 165   0,38   0,23%

Jokowi: Yield SBN 10 Tahun Naik Jadi 7,1% dalam RAPBN 2025


Jumat, 16 Agustus 2024 / 16:40 WIB
Jokowi: Yield SBN 10 Tahun Naik Jadi 7,1% dalam RAPBN 2025
ILUSTRASI. Yield SBN tenor 10 tahun ditetapkan 7,1% dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025.


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID-JAKARTA Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan bahwa imbal hasil surat berharga negara atau yield SBN tenor 10 tahun berada pada angka 7,1% dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025.

Angka tersebut jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan target yield SBN tenor 10 tahun pada tahun ini yang berada pada kisaran 6,7%.

"Suku bunga SBN 10 tahun berada di 7,1%," ujar Jokowi dalam Pidoto Presiden pada Penyampaian Keterangan Pemerintah atas RUU APBN 2025 beserta Nota Keuangannya, Jumat (16/8).

Baca Juga: Mengurangi Kemiskinan, Anggaran Perlinsos Naik Jadi Rp 504,7 Triliun Tahun Depan

Dalam Buku II Nota Keuangan RAPBN TA 2025, Dinamika perekonomian global diperkirakan juga masih akan memengaruhi pergerakan yield SBN 10 Tahun pada tahun 2025. 

Komitmen Pemerintah untuk menjaga kebijakan fiskal dengan prudent akan berdampak positif pada yield SBN. Melalui kehati-hatian pengelolaan anggaran, Pemerintah dapat meningkatkan kepercayaan pasar yang pada akhirnya akan memengaruhi penurunan yield SBN. 

Di sisi lain, pelonggaran kebijakan moneter The Fed berpotensi untuk mendorong masuknya aliran modal asing ke dalam pasar SBN, sehingga mendorong penurunan yield. Namun demikian, risiko tekanan fiskal AS juga perlu diwaspadai.

Kebutuhan pembiayaan fiskal AS yang tinggi akan membutuhkan penerbitan UST lebih banyak, sehingga dapat mendorong kenaikan yield UST yang pada gilirannya dapat memengaruhi yield SBN.

Di pasar primer, tingginya minat investor diharapkan terus berlanjut. Peningkatan kinerja neraca perdagangan juga dapat mendukung kinerja transaksi berjalan pada neraca pembayaran, sehingga diharapkan arus modal asing akan masuk ke pasar SBN. 

Kebijakan fiskal yang disiplin dengan defisit APBN yang terjaga serta rasio utang yang stabil diharapkan menjadi salah satu faktor penting yang dapat menjaga peringkat investment grade Indonesia. 

Baca Juga: Tingkat Pengangguran di Indonesia Tertinggi di Asean, Ini Kata Ekonom

Selanjutnya: Hati-Hati, Virus Mpox Sudah Menyebar Sampai Pakistan

Menarik Dibaca: BMKG Deteksi Badai Magnet Kuat Terjang Bumi, Dampak ke Indonesia?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management Principles (SCMP) Mastering Management and Strategic Leadership (MiniMBA 2024)

[X]
×