Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Dessy Rosalina
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan bahwa dunia usaha dan investor tidak perlu takut dengan ekonomi di tahun politik maupun menjelang tahun politik. Menurutnya, persepsi yang mencampuradukkan ekonomi dengan politik perlu dihilangkan.
“Saya kira yang politik berjalanlah politik, yang ekonomi berjalanlah ekonomi,” ujarnya di acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia di Hotel Grand Sahid Jaya, Selasa (12/12).
“Artinya, marilah kita memulai bersama agar yang politik berjalan, yang ekonomi mari bermain di wilayah ekonomi,” lanjutnya di hadapan pengusaha dan para ekonom.
Ia pun bertanya kepada pengusaha dan para ekonom yang hadir di acara itu, sampai kapan akan wait and see. Sebab, perilaku ini sudah dilakukan oleh dunia usaha sejak lama.
“Tahun 2014 kita ada pilpres, wait and see. 2015 ada 150-an pilkada apa wait and see lagi, 2016 ada 106 pilkada wait and see lagi, 2018 ada 171 pilkada wait and see lagi, 2019 ada pilpres, apa mau wait and see lagi?” kata dia.
Adapun ia menyatakan bahwa pelaku usaha dan investor perlu ingat bahwa ini bukan pertama kali Indonesia menjalankan pilkada serentak, dan bukan pertama kali pemilu diadakan.
“Yang kemarin juga baik-baik saja, aman-aman saja. Dan ekonomi kita kan juga tidak terpengaruh dengan pilkada yang kemarin kita jalankan. Bahkan menurut saya dalam tiga tahun banyak kemajuan yang telah dicapai di bidang ekonomi,” jelasnya.
Buktinya, menurut Jokowi, tiga lembaga internasional, mulai dari Moody’s, Fitch, dan S&P memberikan predikat layak investasi kepada Indonesia. Adapun peringkat daya saing global yang meningkat dari 41 jadi 36 dari 137 negara.
“Peringkat EoDB juga terus saya kejar terus, meningkat dari 2014 di mana kita ada di level 120 tahun ini meloncat jadi 72. Menurut saya itu sebuah lompatan yang sangat pesat. Tapi target saya memang bukan 72, saya sudah perintahkan ke Menko Ekonomi, targetnya 40 di 2019,” kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News