kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.871.000   -23.000   -1,21%
  • USD/IDR 16.420   -15,00   -0,09%
  • IDX 7.095   -46,49   -0,65%
  • KOMPAS100 1.030   -10,30   -0,99%
  • LQ45 803   -9,10   -1,12%
  • ISSI 223   -2,38   -1,06%
  • IDX30 419   -4,71   -1,11%
  • IDXHIDIV20 502   -8,79   -1,72%
  • IDX80 116   -1,49   -1,27%
  • IDXV30 119   -2,82   -2,32%
  • IDXQ30 138   -1,77   -1,27%

JK dorong Aburizal gelar munas Golkar tahun ini


Senin, 21 Juli 2014 / 17:19 WIB
JK dorong Aburizal gelar munas Golkar tahun ini
ILUSTRASI. Seorang pekerja berjalan di antara peti kemas Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (16/1/2023). Surplus neraca perdagangan Indonesia diperkirakan semakin menyempit pada tahun ini. namun tak sampai defisit.


Sumber: Kompas.com | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Mantan Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla mengatakan bahwa Partai Golkar harus menggelar musyawarah nasional di tahun ini. Menurut Kalla, hal itu sesuai dengan AD-ART Golkar yang mengatur digelarnya munas tiap lima tahun.

Kalla menjelaskan, saat ini internal Golkar memang sedang terbelah karena ada dua kubu yang meminta dan menolak munas digelar tahun ini. Akan tetapi, ia yakin langkah yang paling tepat menggelar munas adalah di 2014 karena sesuai dengan aturan tertinggi Partai Golkar.

"Ini masalah aturan partai yang harus ditaati bahwa munas itu setiap lima tahun," kata Kalla, di kediamannya, Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan, Senin (21/7).

Kalla menjelaskan, perbedaan pandangan mengenai waktu digelarnya munas dipicu oleh rekomendasi Munas 2009 yang menyatakan bahwa munas selanjutnya digelar pada 2014. Akan tetapi, rekomendasi itu muncul dengan pertimbangan Pilpres 2014 digelar dua putaran sehingga Golkar tak memiliki waktu cukup untuk menggelar munas di tahun yang sama.

"Tapi kan sekarang (pilpres) cuma sekali, otomatis rekomendasi itu batal. Tinggal dilihat, lebih kuat mana antara rekomendasi atau AD-ART, tentu AD-ART lebih kuat," ujarnya.

Saat diminta pendapatnya mengenai figur paling tepat dan potensial untuk menggantikan Aburizal Bakrie sebagai Ketua Umum Partai Golkar, Kalla mengaku tak memiliki kewenangan untuk menentukan. Tapi ia berharap Ketua Umum Golkar selanjutnya merupakan kader yang memahami seluk beluk dan ideologi Golkar.

"Yang paling penting didukung oleh daerah. Tidak ada aturan soal umur, tapi pengalaman," pungkasnya. (Indra Akuntono)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×