Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi memastikan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia dan Uni Eropa (IEU CEPA) akan meningkatkan volume ekspor komoditas Indonesia ke Uni Eropa hingga mencapai 50%.
Hasan mengatakan sebagian besar komoditas Indonesia akan masuk ke Indonesia dengan bebas tarif atau 0% pungutan.
"Dan kemungkinan besar ekspor kita bisa naik 50% berdasarkan perhitungan Kemenko Perekonomian," kata Hasan dalam Konferensi Pers di Kantornya, Rabu (16/7).
Tak hanya itu, pihaknya juga memastikan ada peningkatan investasi dari Uni Eropa ke tanah air. Dia mengatakan saat ini total investasi dari Uni Eropa tercatat sebesar US$ 24 miliar.
Baca Juga: Tarif AS Ancam Industri Otomotif Jepang, Ekspor Anjlok Dua Bulan Berturut
"Itu akan meningkat juga lebih besar ke negara kita karena perjanjian dagang ini," kata Hasan.
Dengan begitu, Hasan memastikan hal ini akan berdampak positif terhadap penciptaan lapangan kerja di dalam negeri.
Namun begitu, Hasan belum bisa menjelaskan detil berapa besar target serapan tenaga kerja yang dihasilkan dari perjanjian IEU-CEPA.
"Perdagangan kita akan meningkat, diprediksi sedikitnya 50%, artinya kinerja industri kita juga akan akan meningkat dan butuh lapangan kerja lebih banyak. Kira-kira seperti itu," ujarnya.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Djatmiko Bris Witjaksono mengatakan perjanjian Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) dengan Uni Eropa (UE) baru terjadi pada tahap kesepakatan politis.
"Kesepakatan yang terjadi adalah kesepakatan politis tingkat pimpinan tertinggi. Saat ini kesepakatan substansi sedang diupayakan oleh tim negosiator yang dipimpin oleh Kemendag," kata dia kepada Kontan, Selasa (15/07).
Meski begitu, Djatmiko mengatakan, secara umum, IEU-CEPA membuka peluang besar untuk komoditas ekspor Indonesia ke pasar EU.
"Komoditas seperti kelapa sawit, kopi, kakao, dan produk kayu serta produk manufaktur seperti tekstil, alas kaki, dan perikanan memiliki potensi besar," tambahnya.
Selain itu, penerapan IEU-CEPA juga berpotensi meningkatkan nilai ekspor Indonesia ke EU dimana pada tahun 2024, nilai ekspor ke EU sudah mencapai total US$ 17,4 Miliar.
Tak hanya kepastian penyelesaian IEU CEPA yang ditarget pada September 2025 mendatang, kesepakatan dalam tarif resiprokal atau tarif timbal balik yang akan dikenakan Donald Trump pada Indonesia juga masih dalam proses perundingan.
"Karena semua masih dalam proses maka kita menunggu hasil akhir baik dalam kesepakatan substansial dengan EU maupun kesepakatan tarif Trump yang masih berproses," kata dia.
Baca Juga: Menperin Bicara Soal Tarif Trump dan IEU-CEPA, Begini Dampaknya ke Industri
Selanjutnya: Jadi Pemungut Pajak, Dirjen Pajak Minta Marketplace Siapkan Ini
Menarik Dibaca: Promo Alfamart Body Care Fair 16-31 Juli 2025, Parfum-Body Serum Diskon hingga 45%
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News