Reporter: Bambang Rakhmanto | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Investor meminta jaminan pemerintah atas kualitas dan kuantitas mata air di Umbulan, Jawa Timur. Dengan begitu, investor bisa yakin dalam mengembangkan proyek penyediaan air minum di Umbulan atau Umbulan Water Supply tersebut.
Direktur Pemukiman dan Perumahan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Nugroho Tri Utomo mengatakan, pengembangan proyek penyediaan air minum itu membutuhkan investasi sekitar Rp 1,7 triliun.
Proyek tersebut merupakan salah satu proyek berskema kerjasama pemerintah dan swasta, dengan kontribusi pemerintah sekitar Rp 375 miliar. “Karena ini membutuhkan investasi cukup besar, maka investor mana pun tentu memerlukan jaminan air yang dihasilkan mata air Umbulan akan terus punya kuantitas dan kualitas seperti yang dijanjikan,” kata Nugroho, Selasa (3/5).
Berdasarkan desain, kata Nugroho, sistem air minum Umbulan dapat memroduksi air sebanyak 4.500 liter-5.000 liter per detik. Jumlah tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan lima kabupaten/kota yaitu Kabupaten Pasuruan, Kota Pasuruan, Sidoarjo, Surabaya, dan Gresik.
Nugroho menyatakan Pemerintah Kabupaten Pasuruan akan bertanggung jawab menjaga kuantitas dan kualitas mata air Umbulan karena Pasuruan adalah daerah tangkapan airnya. “Pasuruan sebagai pemilik mata air juga berhak mengelola, tapi juga memiliki kewajiban untuk menjaga. Mekanisma pembagian itu termasuk menjadi salah satu yang akan kami finalkan,” terangnya.
Targetnya, pemerintah akan menjalankan tender proyek air minum Umbulan pada pertengahan 2011. Sejauh ini, sudah ada 29 investor yang tengah mengikuti proses prakualifikasi tender. Adapun konstruksi diperkirakan awal 2013.
Dodid Murdohardono, Kepala Pusat Sumber Daya Air Tanah dan Geologi Lingkungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengingatkan agar proyek Umbulan tetap memperhatikan kelestarian fungsi air tanah secara berkelanjutan.
Ia meminta pengelolaan air tanah dilaksanakan dengan memperhatikan keseimbangan antara fungsi sosial, fungsi lingkungan hidup, dan fungsi ekonomi. Selain itu harus memberi manfaat bagi kepentingan umum.
Dodid menambahkan sumber air tanah di Indonesia saat ini totalnya berjumlah 421 lokasi sumber mata air. Jumlah itu terdiri dari cadangan air tanah lintas negara sebanyak empat sumber.
Lalu lintas provinisi ada sebanyak 35 sumber mata air, lintas kabupaten/kota terdapat 176 sumber mata air, dan dalam kabupaten/kota ada sebanyak 206 mata air.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News