kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.787   8,00   0,05%
  • IDX 7.464   -15,87   -0,21%
  • KOMPAS100 1.153   -1,04   -0,09%
  • LQ45 914   0,87   0,10%
  • ISSI 225   -1,16   -0,51%
  • IDX30 472   1,38   0,29%
  • IDXHIDIV20 570   2,55   0,45%
  • IDX80 132   0,07   0,05%
  • IDXV30 140   1,22   0,88%
  • IDXQ30 158   0,44   0,28%

Investasi diproyeksi menggeliat di semester kedua, simak potensinya


Senin, 29 Juli 2019 / 19:49 WIB
Investasi diproyeksi menggeliat di semester kedua, simak potensinya


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Investasi langsung atau rill nampaknya cukup menggairahkan investor asing pada semester II-2019. Sejumlah perusahaan multinasional dikabarkan berencana melakukan ekspansi di tanah air.

Pertama, BYD Co Ltd mengincar Indonesia untuk dijadikan sebagai negara basis produksi. Ketua Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Yohannes Nangoi menilai Indonesia memang memiliki lokasi yang strategis bagi BYD Co Ltd.

Baca Juga: Pelaku industri otomotif sambut positif percepatan regulasi mobil listrik

Dilihat dari posisinya, Indonesia memiliki letak geografis berdekatan dengan Australia yang menjadi pangsa pasar bagi BYD Co Ltd. Faktanya, BYD Co Ltd belum memiliki basis produksi di Australia semakin memperkuat sisi strategis Indonesia sebagai lokasi basis produksi.

Kedua, berdasarkan catatan Kontan.co.id, Hyundai Motors Group dikabarkan akan membangun dua pabrik mobil listrik di Indonesia.
Pabrik pertama rencananya akan dibangun di Karawang dengan nilai investasi sekitar US$ 1 miliar.

Ketiga, Chef Executive Officer (CEO) SoftBank Masayoshi berencana akan menambah lagi untuk investasi baru sebanyak US$ 2 miliar. Sebelumnya SoftBank sudah berinvestasi di Indonesia sebesar US$ 2 miliar.

Baca Juga: Menteri Jonan soal mobil listrik: Debat antar menteri tidak selesai-selesai

Ekonom BCA David Sumual mengatakan geliat investasi rill cenderung akan terasa di paruh kedua tahun ini. Kepastian arah kebijakan pemerintah, pasca Pilpres menjadi alasan investor menanam modal di Indonesia.

David menilai upaya perusahaan asing masuk karena sejak tahun lalu beberapa proyek sempat tertunda, bahkan progressnya sudah sampai penandatanganan Momerandum of Understanding (MoU).


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×