kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Investasi deras, pemerintah yakin kemiskinan turun


Minggu, 04 November 2012 / 16:55 WIB
Investasi deras, pemerintah yakin kemiskinan turun
ILUSTRASI. Orias Petrus Moedak Dirut MIND ID


Reporter: Agus Triyono |

JAKARTA. Tingginya angka realisasi investasi yang masuk ke Indonesia sampai kuartal III mendongkrak optimisme pemerintah dalam meraih semua target di  tahun 2012 ini. Pemerintah mulai yakin bahwa target  penurunan kemiskinan dan pengangguran akan semakin mudah tercapai.

Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Bappenas Armida S Alisjahbana menjelaskan, keyakinan itu berdasarkan angka penyerapan tenaga kerja tinggi sebagai efek dari realisasi investasi hingga kuartal III. Jumlah penyerapan tenaga kerja baru itu mencapai 848.965 orang.

Investasi mengucur ke Indonesia seiring pula dengan beragam angka fundamental ekonomi yang membaik. Misanya, pertumbuhan kredit investasi yang mencapai 29%, modal kerja yang mencapai 23%, dan konsumsi yang mencapai 19%.

Menurutnya, besaran pertumbuhan angka-angka tersebut menunjukkan bahwa sektor riil yang menyerap banyak tenaga kerja kian tumbuh pesat. 

Atas kondisi itulah, ia berharap jumlah pekerja formal isa makin tumbuh. Pada Februari 2012, jumlah pekerja formal baru mencapai sekitar 42,1 juta atau 37,29% dari total jumlah angkatan kerja sebanyak 112,8 juta. 

"Angka- angka tersebut menunjukkan bahwa PMA dan PMDN kita kuat, dan itu berarti sektor formal kita juga kuat sehingga kita bisa harapkan penciptaan lapangan kerja formal kita bisa semakin besar sehingga angka kemiskinan bisa diturunkan," kata Armida pekan kemarin.

Latif Adam, Pengamat Ekonomi dari LIPI mengakui, realisasi investasi yang berhasil dicapai sampai kuartal III memang bisa menyerap banyak tenaga kerja. Namun, tingkatan penyerapan yang hanya mencapai 848.965 tenaga kerja tersebut tidak sebanding dengan realisasi investasi yang mencapai Rp 229, 9 triliun.

"Penyerapan tenaga kerja yang dihasilkan masih sangat rendah, walaupun memang memenuhi target penurunan pengangguran pemerintah tapi ini masih kecil jika dibandingkan dengan realisasi investasi yang masuk," kata Latif

Ia menyarankan, pemerintah harus menyaring investasi yang masuk ke Indonesia dan menggiringnya ke sektor yang menyerap banyak tenaga kerja, seperti industri, pertanian, dan kelautan. 

"Kalau benar negara kita saat ini menjadi negara yang menarik untuk tujuan investasi, harusnya pemerintah bisa melakukan itu, tidak seperti sekarang," kata latif.

Pemerintah pada tahun 2012 ini menargetkan tingkat pengangguran terbuka bisa mencapai 6,4%- 6,6% saja. Namun, baru berjalan dua bulan, Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan bahwa target tersebut sudah berhasil dilewati hingga tinggal 6,32% saja.

Dalam laporan BPS Februari lalu, tingkat pengangguran terbuka berkurang sampai dengan 510.000, dari 8,12 juta pengangguran pada Agustus 2011 menjadi hanya tinggal 7,61 juta saja pada Februari 2012.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×