CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.884   -24,00   -0,15%
  • IDX 7.171   -43,65   -0,61%
  • KOMPAS100 1.097   -5,97   -0,54%
  • LQ45 874   -1,81   -0,21%
  • ISSI 216   -1,80   -0,82%
  • IDX30 447   -0,71   -0,16%
  • IDXHIDIV20 540   0,46   0,09%
  • IDX80 126   -0,72   -0,57%
  • IDXV30 135   -0,10   -0,08%
  • IDXQ30 149   -0,19   -0,13%

Investasi dan konsumsi dorong pertumbuhan ekonomi pada kuartal I-2018


Kamis, 22 Maret 2018 / 21:23 WIB
Investasi dan konsumsi dorong pertumbuhan ekonomi pada kuartal I-2018
ILUSTRASI. Keterangan pers hasil RDG BI


Reporter: Arsy Ani Sucianingsih | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memproyeksikan perekonomian Indonesia pada kuartal I-2018 tumbuh lebih baik dari periode yang sama tahun lalu. Perbaikan ini didorong oleh investasi dan konsumsi pemerintah yang meningkat.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Agusman mengatakan, ekonomi kurtal I-2018 juga didorong oleh peningkatan investasi swasta yang berimbas pada peningkatan konsumsi sektor swasta. Peningkatan investasi tersebut terutama terjadi pada sektor konstruksi seiring penyelesaian proyek infrastruktur dan pada sektor primer dengan meningkatnya permintaan eksternal.

"Konsumsi swasta tumbuh stabil didukung daya beli masyarakat yang terjaga dan peningkatan pengeluaran terkait Pilkada, serta konsumsi pemerintah meningkat dengan adanya akselerasi penyaluran bansos dan dana desa," ujar Agusman di gedung BI, Kamis (22/3).

Dari sisi eksternal, ekspor diperkirakan tumbuh positif dipengaruhi peningkatan pertumbuhan ekonomi dunia. Sementara itu, impor juga diperkirakan meningkat khususnya terkait kebutuhan investasi dan ekspor yang memiliki konten impor tinggi.

"Dengan perkembangan tersebut, untuk keseluruhan tahun 2018, perekonomian Indonesia tetap diperkirakan tumbuh pada kisaran 5,1-5,5%," tambah Agusman.

Sementara itu, BI juga melihat inflasi tahun ini masih akan terkendali. Ini terlihat dari penurunan inflasi inti seiring dengan ekspektasi inflasi yang terjaga. 

Di samping itu, terkendalinya inflasi juga bersumber dari volatile food yang menurun, meski terdapat tekanan dari harga beras.

Namun, inflasi administered prices meningkat terutama disebabkan oleh penyesuaian harga bensin nonsubsidi dan tarif listrik PLN.

Ke depan, inflasi diperkirakan tetap berada dalam kisaran sasaran inflasi 2018 sebesar 3,5±1%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×