kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Ini prioritas Muhammad Lutfi setelah dilantik menjadi Dubes Indonesia untuk AS


Senin, 14 September 2020 / 12:10 WIB
Ini prioritas Muhammad Lutfi setelah dilantik menjadi Dubes Indonesia untuk AS
Muhammad Lutfi janji akan prioritaskan perpanjangan fasilitas dagang yang diterima Indonesia dari AS.


Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Bekas Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi resmi dilantik menjadi Duta Besar Republik Indonesia untuk Amerika Serikat.

Mantan Mendag yang juga pernah menjabat sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) itu akan memprioritaskan perpanjangan fasilitas dagang yang diterima Indonesia dari AS. Fasilitas Generalized System of Preference (GSP) yang diterima Indonesia saat ini sedang ditinjau oleh AS.

"Saya akan mendorong dan memastikan bahwa persetujuan GSP diperpanjang," ujar Lutfi dalam siaran pers, Senin (14/9).

Asal tahu saja, Indonesia berada di urutan ketiga negara yang banyak memanfaatkan fasilitas GSP AS. Sekitar 14,9% ekspor Indonesia ke AS memanfaatkan fasilitas tersebut.

Baca Juga: Bekas Mendag ini berada di antara 20 dubes yang dilantik Jokowi

Selain masalah GSP, Lutfi juga menargetkan peningkatan perdagangan dengan negeri paman sam tersebut. Antara lain dengan melakukan kesepakatan perdagangan terbatas.

"Barang-barang di AS yang pajaknya kurang dari 5% bisa di nol persen kan tanpa melalui kongres. Kita memulai negosiasi itu segera, itu prioritas," terang Lutfi.

Lutfi juga menerangkan bahwa kesepakatan dagang harus dilakukan kedua pihak yang terlibat. Oleh karena itu ia juga akan mendorong produk AS untuk dapat berkompetisi di Indonesia.

Sebagai mantan Kepala BKPM, Lutfi juga akan mendorong investasi masuk dari AS. Lutfi bilang akan memastikan bahwa pihak perusahaan AS mengetahui pernaikan iklim usaha yang sedang dilakukan Indonesia.

Baca Juga: Indonesia layangkan protes setelah Coast Guard China terobos Laut Natuna Utara

"Saya akan memastikan bahwa AS mengetahui bahwa Indonesia selalu memperbaiki iklim investasi," jelasnya.

Ia bilang Minat investor AS untuk menjadikan Indonesia sebagai negara tujuan investasi telah tercermin dari langkah Kimberly-Clark Corporation, pionir produk konsumen global yang bermarkas di Texas, AS. Kimberly mengumumkan akan mengakuisisi Softex Indonesia dengan nilai transaksi tunai US$ 1,2 miliar.

Selanjutnya: Raja dan Ratu Belanda serahkan keris Pangeran Diponegoro ke Presiden Jokowi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×