Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa dari 7 kelompok pengeluaran, ada 2 kelompok pengeluaran yang mencatat sumbangan deflasi untuk inflasi nasional pada Agustus 2019.
Kelompok pengeluaran yang memberi andil deflasi adalah kelompok bahan makanan dan kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan.
Baca Juga: Sejumlah kota ini mengalami deflasi tertinggi di bulan Agustus
Pertama adalah kelompok bahan makanan yang mencatat deflasi sebesar 0,19% pada Agustus 2019. Ini berarti terjadi penurunan indeks dari 155,75 pada Juli 2019 menjadi 155,45 pada Agustus 2019.
Kelompok ini pada Agustus 2019 memberi sumbangan deflasi sebesar 0,06%. Komoditas dominan yang memberi sumbangan deflasi antara lain bawang merah sebesar 0,08%, tomat sayur sebesar 0,06%, bayam dan bawang putih masing-masing sebesar 0,02%, dan daging ayam ras yang memberi sumbangan deflasi sebesar 0,01%.
"Penurunan harga bawah merah terjadi karena saat ini sedang musim panen raya di berbagai sentra produksi bawang merah, seperti Bima, Nganjuk, Pati, dan Brebes," kata Kepala BPS Suhariyanto pada Senin (2/9) di Jakarta.
Sementara itu, dalam kelompok ini juga mencatat inflasi dari beberapa komoditas. Yang tertinggi yaitu cabai merah dengan andil 0,10%, cabai rawit sebesar 0,07%, serta ikan segar dan kentang yang masing0masing memberi peranan sebesar 0,01%.
Inflasi cabai merah ini masih disebabkan oleh penurunan supply cabai merah yang disebabkan oleh kemarau panjang. Bahkan kenaikan harganya terjadi di 62 kota IHK. BPS menyertakan contoh kota Mamuju yang masih mengalami kenaikan sebesar 55% dan Kupang dengan kenaikan sebesar 14%.
Baca Juga: Harga komoditas pemicu inflasi bulan Agustus 2019 sebesar 0,12%
Kelompok kedua yang mengalami deflasi adalah kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan. Kelompok ini pada Agustus 2019 mengalami deflasi sebesar 0,55% yang berarti terjadi penurunan indeks dari Juli 2019 yang sebesar 134,18 menjadi 133,44 pada Agustus 2019.
Kelompok ini memberi andil deflasi sebesar 0,10%. Komoditas yang dominan memberi sumbangan adalah tarif angkutan udara. Andilnya sebesar 0,11%.
Baca Juga: Sejumlah kota ini mengalami deflasi tertinggi di bulan Agustus
"Ini dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah untuk menurunkan tarif batas atas khusus untuk penerbangan biaya murah pada waktu-waktu tertentu. Penurunan harga tiket bahkan terjadi di 47 kota IHK," tambah Suhariyanto.
Pihaknya juga mencatat bahwa penurunan harga tiket pesawat mencolok antara lain terjadi di kota Kendari dengan penurunan sebesar 22%, lalu ada juga Surakarta, Mataram, dan Maumere yang turun 21%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News