CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.527.000   14.000   0,93%
  • USD/IDR 15.704   64,00   0,41%
  • IDX 7.312   67,81   0,94%
  • KOMPAS100 1.125   7,85   0,70%
  • LQ45 889   1,80   0,20%
  • ISSI 222   2,47   1,12%
  • IDX30 457   0,46   0,10%
  • IDXHIDIV20 553   -0,94   -0,17%
  • IDX80 129   0,53   0,41%
  • IDXV30 138   -0,62   -0,45%
  • IDXQ30 153   -0,01   -0,01%

Ini alasan BI pangkas suku bunga acuan empat kali berturut-turut


Kamis, 24 Oktober 2019 / 16:25 WIB
Ini alasan BI pangkas suku bunga acuan empat kali berturut-turut
ILUSTRASI. Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo (kedua kanan) bersama para jajaran deputi gubernur memberikan keterangan pers hasil Rapat Dewan Gubernur di kantor BI, Jakarta, Kamis (19/9/2019). Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuan BI 7-day Reverse Repo


Reporter: Grace Olivia | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Bank Indonesia (BI) kembali menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5% pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI, Kamis (24/10). 

Ini merupakan penurunan suku bunga acuan yang keempat kali oleh BI sejak Juli lalu. Dengan begitu, suku bunga BI telah dipangkas sebesar 100 bps atau 1% sejak pertengahan tahun. 

Baca Juga: BI menurunkan suku bunga acuan menjadi 5% hari ini

Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan, kebijakan BI menurunkan suku bunga sejalan dengan prakiraan inflasi yang terkendali dan imbal hasil investasi keuangan domestik yang masih menarik.

Selain itu, BI juga melanjutkan kebijakan pre-emptive untuk mendorong momentum pertumbuhan ekonomi Indonesia di tengah perekonomian global yang melambat. 

“Ke depan, berbagai ketidakpastian dari ketegangan hubungan dagang AS dan Tiongkok, serta risiko geopolitik lain tetap dicermati karena dapat memengaruhi upaya mendorong pertumbuhan ekonomi domestik dan menjaga arus masuk modal asing sebagai penopang stabilitas eksternal,” tutur Perry. 

Akhir tahun, proyeksi BI terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia belum berubah yaitu di bawah titik tengah kisaran 5,1% - 5,5%. Sementara inflasi diproyeksi berada di bawah titik tengah rentang sasarannya 2,5% - 4,5% di 2019.  

Baca Juga: Jelang siang, rupiah hari ini bertengger di level Rp 14.014 per dolar AS

Perry mengatakan, BI menempuh kebijakan moneter dan makroprudensial yang akomodatif, serta memastikan likuiditas tetap longgar. Selain menurunkan suku bunga acuan sebesar 1% sampai bulan ini, BI juga telah menurunkan giro wajib minimum (GWM) sebesar 50 bps pada Juni lalu.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×