kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Ini 3 skenario pandemi virus corona mereda di Indonesia


Rabu, 01 April 2020 / 23:30 WIB
Ini 3 skenario pandemi virus corona mereda di Indonesia


Reporter: kompas.com | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hingga saat ini, puncak bahkan akhir pandemi virus corona baru di Indonesia masih sangat samar. Sementara jumlah kasus positif dan kematian akibat Covid-19 di negara kita terus bertambah.

Ikatan Alumni (Iluni) Departemen Matematika Universitas Indonesia (UI) membuat model untuk menghitung waktu pandemi virus corona mereda. Model ini dibuat Barry Mikhael Cavin, Rahmat Al Kafi, Yoshua Yonatan Hamonangan, dan Imanuel M Rustijono.

Data yang mereka gunakan untuk simulasi adalah kasus kumulatif selama 2-29 Maret 2020 yang situs kawalcovid19.id publikasikan. Model yang mereka pakai merupakan beberapa kuantitas pada model SIRU, yakni Infected dan unreported case.

“Kami harus menghitung angka yang bukan hanya positif corona (infected) tapi juga unreported. Kami meyakini banyak orang yang terinfeksi namun tidak menunjukkan gejala," kata Imanuel Manginsela Rustijono, Wakil Ketua ILUNI Matematika UI.

Baca Juga: Kemenhub rekomendasikan pembatasan moda transportasi di Jabodetabek

"Di Indonesia berdasarkan hitungan kami, kasus unreported lebih banyak dibanding infected,” ujar Imanuel kepada Kompas.com, Rabu (1/4).

Perhitungan yang para peneliti lakukan merujuk pada fungsi laju antarmanusia. Tiga skenario mereka buat berdasarkan kebijakan signifikan dan tegas dalam mengurangi interaksi antarmanusia, seperti kebijakan work from home dan physical distancing.

Skenario 1

Skenario 1 berlaku bila per 1 April 2020 tidak ada kebijakan signifikan dan tegas dalam mengurangi interaksi antarmanusia. Kegiatan berjalan seperti biasa tanpa ada langkah pencegahan.

Dengan skenario ini, peneliti memperkirakan, puncak pandemi akan terjadi pada 4 Juni 2020, dengan 11.318 kasus baru dan akumulasi kasus positif mencapai angka ratusan ribu. Pandemi mereka proyeksikan mereda pada akhir Agustus–awal September 2020.

Baca Juga: Kepala BKPM Bahlil Lahadalia minta investor produksi alat kesehatan secara massal

Skenario 2

Skenario 2 berlaku jika per 1 April 2020 kebijakan sudah ada namun kurang tegas dan strategis dalam mengurangi interaksi antarmanusia.

“Sepertinya skenario ini yang paling mungkin terjadi jika kondisi saat ini dilanjutkan. Juga, masyarakat tidak disiplin mengimplementasikan physical distancing,” tutur Imanuel.

Dengan skenario ini, peneliti memperkirakan puncak pandemic akan terjadi pada 2 Mei 2020 dengan 1.490 kasus baru dan akumulasi kasus positif mencapai 60.000 kasus. Pandemi mereka perkirakan mereda pada akhir Juni–awal Juli 2020.

Baca Juga: Ini 5 insentif dan stimulus perpajakan yang disiapkan pemerintah hadapi Covid-19

Skenario 3

Skenario 3 berlaku kalau per 1 April 2020 ada kebijakan yang tegas dan strategis dalam mengurangi interaksi antarmanusia. Masyarakat disiplin mengimplementasikan physical distancing.

Dengan skenario ini, puncak pandemi kemungkinan terjadi pada 16 April 2020 dengan 546 kasus baru dan akumulasi kasus positif mencapai 17.000 kasus. Pandemi akan mereda pada akhir Mei–awal Juni 2020.

Penting kebijakan strategis pemerintah

Imanuel menuturkan skenario 2 adalah kemungkinan paling masuk akal saat ini. Tapi, belum terlambat untuk mengimplementasikan skenario 3 atau skenario terbaik.

Baca Juga: Jokowi gratiskan listrik 3 bulan, Sandiaga Uno: Saya mendukung penuh

“Kalau ingin skenario terbaik, kebijakan strategis dari pemerintah dan kedisiplinan masyarakat dalam mengimplementasikan physical distancing harus dilakukan mulai hari ini, 1 April,” papar Imanuel.

Berdasarkan data, 1 orang positif Covid-19 bisa menularkan penyakit ini ke 2-3 orang baru. Dengan jumlah penduduk terinfeksi mencapai ribuan orang, angkanya akan terus meningkat jika implementasi physical distancing tidak jalan.

Bentuk intervensi yang bisa pemerintah lakukan seperti menutup tempat hiburan, memberlakukan work from home turut berkontribusi dalam mengurangi laju interaksi antarmanusia.

“Per hari ini diharapkan lebih ketat lagi kebijakannya. Misalnya, larangan mudik dan masyarakat bisa lebih disiplin dalam physical distancing,” tambahnya.

Penulis: Sri Anindiati Nursastri

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kapan Pandemi Corona Mereda di Indonesia? Ini 3 Skenario Ahli"

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×