kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Inflasi Semester I-2023 Diprediksi Masih Tinggi, akan Ditekan Turun di Semester II


Senin, 06 Maret 2023 / 06:30 WIB
Inflasi Semester I-2023 Diprediksi Masih Tinggi, akan Ditekan Turun di Semester II


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mengingatkan, inflasi pada semester I-2023 diperkirakan masih cukup tinggi, di atas 5%. Namun, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo optimistis inflasi pada semester II 2023 bisa mencapai di bawah 4%. 

Perry menyebut semua pihak harus bekerja keras untuk segera menurunkan inflasi, khususnya inflasi pangan.

"Dengan demikian, pada paruh kedua bisa di bawah 4%," ucap dia dalam acara Kick Off Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di Makassar, Minggu (5/3).

Baca Juga: Demi Tekan Inflasi, Pemerintah akan Kucurkan Bansos Pangan Jelang Ramadan dan Lebaran

Menurut Perry, melonjaknya inflasi terjadi karena permintaan komoditas naik sehingga mendorong harga. Salah satu contohnya kenaikan harga beras dan minyak goreng di sejumlah daerah pada bulan lalu.

"Beras dan minyak gorengnya ada, kok, bisa tiba-tiba menghilang seperti itu? Tentu itu beberapa hal yang harus dikendalikan dan dibenahi, terutama dalam memasuki hari raya keagamaan, seperti Ramadan dan Idulfitri," ujarnya.

Selain itu, Perry mengingatkan perubahan iklim, seperti badai El Nino juga bisa menjadi faktor kenaikan inflasi Indonesia.

Baca Juga: Inflasi Melandai, BI Merasa Tak Perlu Mengerek Suku Bunga Lagi

"Oleh karena itu, the game is not over. Mari, terus waspada, bersinergi, dan berinovasi untuk mengendalikan inflasi, khususnya inflasi pangan bergejolak dan harga yang diatur di pemerintah. Sebab, hal itu benar-benar menyangkut hajat hidup orang banyak dan kesejahteraan rakyat," kata dia. 

Dia juga mengajak semua stakeholder terkait untuk terus bersinergi mengatasi masalah inflasi ke depannya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×