Reporter: Bidara Pink | Editor: Handoyo .
Hal ini disebabkan oleh adanya penurunan impor beberapa barang konsumsi yang sempat meningkat di bulan Desember 2019 guna persiapan perayaan Imlek. Sementara bila secara tahunan, impor barang konsumsi masih mengalami peningkatan sebesar 20,28% yoy.
Beberapa contoh barang konsumsi yang impornya berkurang pada bulan Januari 2020 setelah selesai perayaan Imlek antara lain buah-buahan seperti apel yang turun 98,54% mom dari US$ 123,4 juta menjadi US$ 1,8 juta, lalu jeruk mandarin yang turun 93,83% mom dari US$ 77 juta ke US$ 14,7 juta, serta anggur yang turun 99,77% mom dari US$ 44 juta ek US$ 0,1 juta.
Sementara impor bahan baku atau penolong tercatat sebesar US$ 10,58 miliar. Capaian ini masih meningkat 1,67% secara bulanan. Namun, bila secara tahunan, impor bahan baku masih mengalami penurunan terdalam, yaitu 7,35% yoy.
Baca Juga: BPS: Indonesia bisa jaga momentum pertumbuhan dari ekonomi domestik
Lebih lanjut, impor barang modal tercatat sebesar US$ 2,23 miliar pada bulan Januari 2020. Impor barang ini menurun sebesar 8,99% mom. Beberapa yang mengalami penurunan adalah laptop yang turun 49% mom dari US$ 135,5 juta menjadi US$ 69,1 juta serta radio, remote control apparatus dari Thailand yang turun 93,41% mom dari US$ 34,9 juta ke US$ 2,3 juta.
Sementara secara tahunan, impor barang modal juga tercatat mengalami penurunan sebesar 5,36% dari Januari 2019. Beberapa yang tercatat menurun antara lain kendaraan bermotor untuk transportasi sebesar 93,96% yoy dari US$ 67,9 juta menjadi US$ 4,1 juta dan kapal derek serta truk termasuk crane yang turun 58,14% yoy dari US$ 4,3 juta menjadi US$ 1,8 juta di Januari 2020.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News