kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.306.000 -0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hingga Mei 2021, beberapa sektor ini sudah mengalami perbaikan kinerja


Minggu, 04 Juli 2021 / 23:39 WIB
Hingga Mei 2021, beberapa sektor ini sudah mengalami perbaikan kinerja
ILUSTRASI. Bank Indonesia


Reporter: Bidara Pink | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mencatat sudah ada beberapa sektor yang mengalami perbaikan kinerja.

Asisten Gubernur, Kepala Departemen Kebijakan Makroprudensial BI Juda Agung mengatakan, salah satu indikasi perbaikan kinerja korporasi bisa dilihat dari penurunan Dana Pihak Ketiga (DPK) korporasi.

Likuiditas korporasi yang menurun malah menunjukkan adanya kebutuhan kredit yang mengindikasikan aktivitas operasional di sektor korporasi tersebut.

“Seperti contohnya industri makanan dan minuman dan industri otomotif yang menunjukkan  adanya kebutuhan kredit modal kerja seiring meningkatknya aktivitas,” ujar Juda, Jumat (2/7).

Ia memerinci, pada Mei 2021, perusahaan industri makanan mencatat DPK sebesar Rp 32,85 triliun atau menurun 6,45% mom dari bulan sebelumnya yang sebesar Rp 35,12 triliun.

Baca Juga: Ini dia sektor-sektor yang berpotensi cepat membaik versi BI

Kemudian, perusahaan otomotif mencatat DPK Rp 65,67 triliun atau turun 0,08% mom dari bulan sebelumnya yang sebesar Rp 65,62 triliun.

Tak hanya dua sektor itu saja, ada beberapa sektor lain yang mengalami penurunan DPK seperti perusahaan perkayuan dengan DPK Rp 2,83 triliun atau turun 3,99% mom dan perusahaan tekstil dengan DPK Rp 12,20 triliun atau turun 4,44% mom.

Namun, Juda mengaku bahwa belum semua sektor mengalami perbaikan kinerja yang terlihat dari peningkatan DPK.

Bila memerinci per sektor pun, beberapa sektor masih mengalami peningkatan pertumbuhan antara lain perusahaan agrobisnis yang pada Mei 2021 tercatat tumbuh 34,45% atau meningkat dari pertumbuhan April 2021 yang sebesar 17,62%.

Kemudian sektor industri rokok, perusahaan jasa konstruksi, dan perusahaan perminyakan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×