kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini dia sektor-sektor yang berpotensi cepat membaik versi BI


Minggu, 04 Juli 2021 / 20:36 WIB
Ini dia sektor-sektor yang berpotensi cepat membaik versi BI


Reporter: Bidara Pink | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) optimistis beberapa sektor industri akan mengalami perbaikan kinerja meski saat ini Indonesia sedang berada di proses pemulihan ekonomi dari dampak Covid-19.

Asisten Gubernur, Kepala Departemen Kebijakan Makroprudensial BI Juda Agung menjelaskan, salah satu perbaikan kinerja korporasi bisa dilihat dari kemampuan membayar dari Interest Coverage Ratio (ICR) yang meningkat.

“Mencerminkan kemampuan membayar, apakah dia bisa mengcover kebutuhan bayar bunga ke depan. Kalau ICR terus meningkat, maka menunjukkan perbaikan. Artinya, ini merupakan bibit-bibit untuk permintaan terhadap kredit,” ujar Juda, Jumat (2/7).

Selain bisa dilihat dari ICR, perbaikan sektor korporasi yang akan tercermin dari peningkatan penjualan korporasi yang bisa dilihat dari pertumbuhan penjualan (sales growth).

Baca Juga: UPDATE Vaksinasi Covid-19, Minggu (4/7): Vaksinasi dosis kedua hampir 14 juta orang

Ia menunjukkan, ada beberapa sektor yang digadang mengalami peningkatan ICR dan peningkatan sales growth pada kuartal II-2021.

Seperti, sektor pertanian yang diprediksi akan memiliki ICR sebesar 3,72 atau meningkat dari 2,08 pada kuartal I-2021. Sementara sales growth sektor ini di kuartal II-2021 diprediksi  21,50% atau lebih tinggi dari pertumbuhan pada kuartal I-2021 yang sebesar 20,87%.

Kemudian, sektor pertambangan diprediksi akan memiliki ICR pada kuartal II-2021 sebesar 2,93 dengan pertumbuhan penjualan 14,62% setelah pada kuartal I-2021 penjualan terkontraksi 3,74%.

Sektor industri diperkirakan mencatat ICR sebesar 2,53 pada kuartal II-2021 dengan pertumbuhan penjualan sebesar 20,11% setelah sebelumnya, penjualan hanya tumbuh 1,97% pada kuartal I-2021.

Kemudian sektor Listrik, Gas, dan Air Minum (LGA) diperkirakan memiliki ICR sebesar 2,17 pada kuartal II-2021 dengan pertumbuhan penjualan sebesar 16,39%, setelah mengalami penurunan penjualan sebesar 13,08% pada kuartal I-2021.

Baca Juga: UPDATE Corona Indonesia, Minggu (4/7): Tambah 27.233 kasus, patuhi selalu 5M

Namun, Juda kemudian mengingatkan bahwa Indonesia tetap harus mencermati perkembangan kasus harian Covid-19. Apalagi, terdapat peningkatan yang signifikan pada akhir Juni 2021. Takutnya, ini akan menghambat pemulihan kinerja korporasi.

“Sejauh ini sudah terlihat perbaikan di sektor-sektor industri, khususnya makanan minuman dan pertanian itu tadi karena pertumbuhan membaik dan permintaan terhadap kredit cukup meningkat. Namun, ada sektor perhotelan yang masih terdampak sehingga pertumbuhan terbatas,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×