Reporter: Hans Henricus , Lamgiat Siringoringo | Editor: Tri Adi
JAKARTA. Hari ini, Panitia Khusus (Pansus) Hak Angket Bank Century telah menjadwalkan pemanggilan terhadap Wakil Presiden Boediono. Mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) itu memastikan bakal datang ke Senayan, memenuhi panggilan pansus.
Boediono tampak percaya diri menunggu kesempatan ini. Buktinya, kemarin, ia tidak menyiapkan diri secara khusus. Juru bicara dan Staf Khusus Media Wapres Yopie Hidayat menegaskan, Boediono pernah memberikan keterangan serupa pada auditor Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). "Artinya, hal yang perlu dijelaskan bukan suatu hal yang baru, asing, atau suatu yang sulit," katanya.
Bahkan, menurut Yopie, Boediono menginginkan agar rapat dengan Pansus Century bisa diselenggarakan secara terbuka, meskipun dalam undangan itu, rapat bakal diadakan secara tertutup. "Pak Boediono ingin seterbuka mungkin agar seluruh penjelasan bisa diterima seluruh rakyat Indonesia," ujarnya.
Wajar saja Boediono percaya diri. Ia tidak cuma mengantongi dukungan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, melainkan juga para menteri dan anggota kabinet. "Bahkan, seluruh rakyat Indonesia mendukung, karena presiden dan wakil presiden dipilih 63% rakyat Indonesia," ungkap Djoko Suyanto, Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan.
Djoko meminta Boediono menjawab seluruh pertanyaan pansus sejelas-jelasnya, sesuai dengan kapasitasnya saat masih menjabat sebagai Gubernur BI. Tapi, ia juga berharap pansus lebih fokus pada temuan Pusat Pelaporan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) soal dugaan aliran dana Bank Century. "Kenapa harus minta Boediono dan Sri Mulyani nonaktif?” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News