kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45891,58   -16,96   -1.87%
  • EMAS1.358.000 -0,37%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga Telur Belum Normal, Ini Kata Badan Pangan Nasional


Minggu, 30 Oktober 2022 / 14:09 WIB
Harga Telur Belum Normal, Ini Kata Badan Pangan Nasional


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga telur belakangan ini menjadi perhatian publik karena harganya tak kunjung normal. 

Berdasarkan data Pusat informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional, harga telur ayam ras saat ini Rp 28.400 per kilogram (kg). 

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menjelaskan penyebab kenaikan harga telur karena ada keseimbangan harga baru yaitu Rp 27.000 per kg. 

"Karena, selisih antara farm gate dengan masyarakat yaitu Rp. 4.000 - 5.000. Jangan sampai kita tekan harga ayamnya, kemudian peternak demo di depan istana seperti kemarin," jelas Arief dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah, dipantau daring, Minggu (30/10).

Baca Juga: Bapanas Siapkan Skema Pendanaan Pengadaan Cadangan Pangan

Arief menjelaskan pemerintah telah menetapkan keseimbangan hulu - hilir pangan melalui penetapan Harga Acuan Pembelian atau penjualan (HAP) jagung, telur dan ayam. 

Saat ini, harga jagung pipil kering  dengan kadar air 15% di tingkat petani ditetapkan Rp 4.200 per kg. Kemudian di distribusikan ke peternak dengan harga Rp 5.000 per kg.

Sementara, harga telur ayam ras di tingkat peternak saat ini sebesar Rp 22.000-Rp 24.000 per kg.  

"Ini harga yang fair di tingkat petani. Sehingga petani tidak kapok menanam jagung dan peternak tidak kapok melakukan kegiatan ternak baik telur maupun boiler. Dan masyarakatnya mendapatkan keseimbangan harga yang baik," terang Arief. 

Baca Juga: Pemerintah Siapkan Kebijakan Penguatan Cadangan Pangan

Sebelumnya, ada kenaikan harga telur hingga Rp 32.000 per kg. Menurut Arief, hal ini karena ada kenaikan permintaan di sentra produksi telur di Blitar. Namun pihaknya sudah melakukan intervensi seperti operasi pasar hingga memberi pasokan pakan cukup di sentra produksi. 

"Setelah melakukan intervensi, kemudian beberapa hari selanjutnya sudah signifikan kita kembalikan harganya," terang Arief. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×