kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Harga makanan mendongkrak inflasi di bulan Januari


Jumat, 01 Februari 2013 / 07:58 WIB
Harga makanan mendongkrak inflasi di bulan Januari
ILUSTRASI. Selasa (28/9), IHSG melorot 9,383 poin atau 0,15% ke 6.113,11.


Reporter: Herlina KD | Editor: Dadan M. Ramdan

JAKARTA. Lonjakan harga makanan dalam sebulan terakhir membuat angka inflasi Januari 2013 bakal melonjak tinggi di kisaran 1%. Namun, secara umum, tingkat inflasi di kisaran 1% dianggap masih wajar pada bulan Januari.

Pasalnya, bulan Januari merupakan masa paceklik bagi petani padi. Walhasil,  harga bahan pangan seperti beras cenderung naik. Hal ini masih ditambah dengan musim hujan yang menyebabkan harga komoditas hortikultura seperti sayur-mayur juga ikut naik.

Poling empat ekonom yang dihubungi KONTAN, Kamis (31/1), memperkirakan, inflasi bulan Januari 2013 berada di kisaran 0,87% untuk angka terendah dan tertinggi 1,13%. Adalah Ekonom Samuel Sekuritas, Lana Soelistyaningsih, yang memprediksi inflasi Januari di kisaran 0,87%.

Lana melihat, harga komoditas yang naik tinggi adalah ikan segar, daging dan sayuran. Secara umum lonjakan harga terjadi karena suplai bahan makanan terganggu karena jalur distribusi terputus. Selain itu, nilai tukar rupiah yang melemah juga memberikan kontribusi pada inflasi Januari.

Sedangkan prakiraan inflasi tertinggi yakni 1,13% datang dari Ekonom BCA, David Sumual. Ia melihat dampak banjir dan cuaca buruk yang melanda berbagai wilayah di Indonesia membuat distribusi bahan pangan terganggu. Padahal, komponen makanan dan bahan makanan dalam penghitungan inflasi memiliki bobot yang cukup besar.

Sementara, ekonom yang cenderung moderat dalam memprediksi inflasi Januari 2013 adalah Ekonom BII, Juniman. Ia memprediksi angka inflasi Januari sekitar 0,95%, sehingga inflasi tahunannya akan ada di kisaran 4,49%.

Menurut pemantauan Juniman, komoditas pendorong inflasi Januari antara lain beras, ikan segar, cabai merah, cabai rawit, telur ayam, daging ayam, dan daging sapi. Tak hanya itu, Juniman bilang, kenaikan inflasi Januari juga dipicu oleh upah minimum pekerja dan tarif tenaga listrik (TTL) yang naik sejak awal tahun ini.

Deputi bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS), Sasmito Hadi Wibowo, tak mengelak jika inflasi Januari 2013 bisa lebih tinggi dari Januari 2012 yang sebesar 0,76%. BPS melihat ada beberapa penurunan harga seperti emas perhiasan. "Cuaca ekstrem juga membuat harga tiket penerbangan turun," katanya, Rabu (30/1).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×