kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.924.000   -21.000   -1,08%
  • USD/IDR 16.319   9,00   0,06%
  • IDX 7.792   185,77   2,44%
  • KOMPAS100 1.105   23,32   2,16%
  • LQ45 823   23,67   2,96%
  • ISSI 258   4,00   1,58%
  • IDX30 426   12,56   3,04%
  • IDXHIDIV20 488   14,77   3,12%
  • IDX80 123   2,78   2,31%
  • IDXV30 127   1,15   0,91%
  • IDXQ30 137   4,21   3,18%

3 hal yang masih membayangi perekonomian Indonesia


Senin, 28 Januari 2013 / 13:49 WIB
3 hal yang masih membayangi perekonomian Indonesia
ILUSTRASI. Tigaraksa Satria, Tbktigaraksa co.id 


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menegaskan, perekonomian Indonesia berada di posisi terbaik dibandingkan negara-negara lainya. SBY mengklaim, stabilitas perekonomian Indonesia terus terjaga dan cenderung meningkat.

Meski demikian, SBY menyebutkan ada sejumlah catatan yang masih membayangi perekonomian. "Setidaknya ada tiga hal yang patut diantisipasi dan mengerti," katanya SBY dalam pembekalan rapat kerja pemerintah tahun 2013, JCC, Senin (28/1).

Pertama, perekonomian belum lepas dari resesi dan dampaknya masih terasa. SBY menegaskan di sisa dua tahun pemerintahnya, pemerintah harus bekerja keras untuk meminimalkan dampak resesi dunia ini.

Kedua, persoalan pada kesehatan fiskal dalam hal ini defisit anggaran yang melebihi batas dan kepatutannya. Ketiga, persoalan menyangkut kebijakan dan implementasi APBN dan APBD.

"Kalau dilaksanakan dengan baik, hasil APBN dan APBD sebagai tools tentu akan nyata. Cegah kebocoran dan korupsi dari APBN dan APBD itu," katanya.

Selain ketiga hal tersebut, SBY juga menyebutkan dua hal lain yang mesti jadi perhatian pemerintah yakni menyangkut inflasi dan lapangan pekerjaan. "Inflasi adalah musuh paling besar," ujarnya.

SBY mengajak semua jajaran pemerintah untuk mengelola inflasi dan stabilitas harga. Pasalnya, inflasi menjadi penyumbang terbesar peningkatan angka kemiskinan.

"Masih ada kantong-kantong kemiskinan. Saya mengajak semua pihak untuk mengambil tanggung jawab penuh, bekerja sekuat tenaga agar tugas ini bisa kita capai," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×