kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.415.000   -13.000   -0,54%
  • USD/IDR 16.600   -6,00   -0,04%
  • IDX 8.089   173,32   2,19%
  • KOMPAS100 1.119   28,59   2,62%
  • LQ45 796   23,97   3,10%
  • ISSI 285   3,86   1,37%
  • IDX30 415   14,34   3,58%
  • IDXHIDIV20 470   17,22   3,80%
  • IDX80 124   2,97   2,46%
  • IDXV30 133   4,48   3,48%
  • IDXQ30 131   4,31   3,39%

3 hal yang masih membayangi perekonomian Indonesia


Senin, 28 Januari 2013 / 13:49 WIB
3 hal yang masih membayangi perekonomian Indonesia
ILUSTRASI. Tigaraksa Satria, Tbktigaraksa co.id 


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menegaskan, perekonomian Indonesia berada di posisi terbaik dibandingkan negara-negara lainya. SBY mengklaim, stabilitas perekonomian Indonesia terus terjaga dan cenderung meningkat.

Meski demikian, SBY menyebutkan ada sejumlah catatan yang masih membayangi perekonomian. "Setidaknya ada tiga hal yang patut diantisipasi dan mengerti," katanya SBY dalam pembekalan rapat kerja pemerintah tahun 2013, JCC, Senin (28/1).

Pertama, perekonomian belum lepas dari resesi dan dampaknya masih terasa. SBY menegaskan di sisa dua tahun pemerintahnya, pemerintah harus bekerja keras untuk meminimalkan dampak resesi dunia ini.

Kedua, persoalan pada kesehatan fiskal dalam hal ini defisit anggaran yang melebihi batas dan kepatutannya. Ketiga, persoalan menyangkut kebijakan dan implementasi APBN dan APBD.

"Kalau dilaksanakan dengan baik, hasil APBN dan APBD sebagai tools tentu akan nyata. Cegah kebocoran dan korupsi dari APBN dan APBD itu," katanya.

Selain ketiga hal tersebut, SBY juga menyebutkan dua hal lain yang mesti jadi perhatian pemerintah yakni menyangkut inflasi dan lapangan pekerjaan. "Inflasi adalah musuh paling besar," ujarnya.

SBY mengajak semua jajaran pemerintah untuk mengelola inflasi dan stabilitas harga. Pasalnya, inflasi menjadi penyumbang terbesar peningkatan angka kemiskinan.

"Masih ada kantong-kantong kemiskinan. Saya mengajak semua pihak untuk mengambil tanggung jawab penuh, bekerja sekuat tenaga agar tugas ini bisa kita capai," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×