Reporter: Herlina KD | Editor: Edy Can
JAKARTA. Cuaca buruk dan banjir yang melanda beberapa wilayah berpotensi mengerek harga kebutuhan pokok. Alhasil, pada Januari ini inflasi diperkirakan bakal melonjak pada kisaran 0,9% - 1%.
Ekonom BCA David Sumual menuturkan banjir dan cuaca buruk yang melanda berbagai wilayah di Indonesia membuat distribusi bahan pangan terganggu. Padahal, komponen makanan dan bahan makanan dalam penghitungan inflasi memiliki bobot yang cukup besar.
Banjir juga melanda sebagian wilayah Jakarta yang memiliki andil besar dalam penghitungan inflasi. Akibat cuaca buruk, harga kebutuhan pokok seperti daging ayam, beras dan sayur-sayuran terganggu. "Inflasi Januari akan ada sekitar 1,13%," kata David Kamis (31/1).
Ekonom BII Juniman menghitung angka inflasi Januari sekitar 0,95%. Sedangkan inflasi tahunannya akan ada di kisaran 4,49%. Menurutnya, komoditas pendorong inflasi Januari antara lain beras, ikan segar, cabai merah, cabai rawit, telur ayam, daging ayam, dan daging sapi. Juniman menambahkan kenaikan inflasi Januari juga dipicu oleh naiknya upah minimum pekerja dan tarif tenaga listrik (TTL) yang mulai dieksekusi pada awal tahun ini.
Ekonom Samuel Sekuritas Lana Soelistyaningsih juga sependapat. Dia mengatakan gangguan suplai bahan pangan yang terjadi karena terputusnya jalur distribusi membuat harga bangan terkerek. Sehingga, "Inflasi Januari akan akan di kisaran 0,87%," kata Lana. Selain kenaikan beberapa harga komoditas seperti ikan segar, daging dan sayuran, dia juga menambahkan pelemahan nilai tukar rupiah juga berkontribusi pada kenaikan inflasi Januari.
Deputi bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Sasmito Hadi Wibowo memprediksikan inflasi Januari 2013 kemungkinan bisa lebih tinggi dari Januari 2012 yang sebesar 0,76%. Namun, dia berharap laju inflasi Januari 2013 berada di bawah 1%. Ia mengakui kenaikan harga barang akibat gangguan distribusi tak bisa dihindarkan.
Meski bahan makanan mendongkrak kenaikan inflasi, namun ada komoditas lain yang sedikit meredam inflasi. Diantaranya adalah penurunan harga emas perhiasan. Selain itu, "Di Januari terjadi cuaca ekstrim, sehingga transportasi terutama angkutan udara menurun, sehingga maskapai menurunkan harga tiket," kata Sasmito, Rabu (30/1).
Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution memperkirakan inflasi Januari sekitar 0,9% sebelum ada bencana banjir. Tapi, "Dengan adanya banjir (inflasi) bisa di atas 1%, mungkin 1,1%. Mudah-mudahan tidak sampai 1,2%," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News