kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45909,31   7,91   0.88%
  • EMAS1.354.000 1,65%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hadiri Munas Kadin, Jokowi: Urusan ekonomi saat ini agar Covid-19 hilang


Rabu, 30 Juni 2021 / 22:55 WIB
Hadiri Munas Kadin, Jokowi: Urusan ekonomi saat ini agar Covid-19 hilang
ILUSTRASI. Presiden Joko Widodo hadiri Munas?VIII Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Tahun 2021


Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - KENDARI. Presiden Joko Widodo menekankan pentingnya penanganan pandemi virus corona (Covid-19) untuk memulihkan ekonomi Indonesia.

Oleh karena itu, Jokowi menyebut melakukan berbagai upaya untuk menekan kasus positif Covid-19. Sebagai informasi, saat ini Indonesia tengah mengalami lonjakan kasus positif Covid-19.

"Kunci dari urusan ekonomi yang kita hadapi ini adalah bagaimana Covid ini dikurangi, ditekan agar hilang dari Bumi Pertiwi ini," ujar Presiden saat memberikan sambutan pada pembukaan Musyawarah Nasional (Munas) VIII Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Tahun 2021, Rabu (30/6).

Kenaikan kasus Covid-19 berpengaruh pada Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK). Jokowi bilang pembatasan secara ketat dilakukan sehingga mobilitas masyarakat turun, maka kasus Covid-19 pun ikut turun yang berdampak pada naiknya angka IKK.

Baca Juga: Jokowi umumkan rencana PPKM darurat di depan pelaku usaha

Kenaikan kasus Covid-19 juga turut mempengaruhi Indeks Penjualan Ritel. Hal itu juga terjadi tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di negara lain seperti Thailand.

Sementara itu, Purchasing Manager Index untuk manufaktur juga berpengaruh pada penanganan Covid-19. Jokowi melihat ada geliat optimisme dari para pelaku usaha.

"Kalau melihat angka-angka, misalnya Purchasing Manager Index untuk manufaktur, dibanding sebelum pandemi, sekarang ini berada pada posisi yang tinggi sekali. Sebelum pandemi, itu 51. Sekarang pada posisi 55,3 di bulan Mei kemarin, tinggi sekali. Artinya ada optimisme di situ," jelasnya.

Dari sisi suplai juga sama, di mana produksi mulai menggeliat. Ekspor juga tumbuh 58% yang dibarengi dengan tumbuhnya impor bahan baku sebesar 79% dan impor barang modal tumbuh 35%.

"Konsumsi listrik untuk industri juga tumbuh 28%. Ini optimisme ada, tetapi problem-nya ada di Covid yang belum bisa kita tekan, kita kurangi, dan kita selesaikan," imbuhnya.

Dari sisi permintaan optimisme juga diakui tumbuh. Konsumsi terus menguat dengan IKK 85% pada Februari lalu melonjak 104,4% pada saat ini.

Mobilitas bulanan juga mengalami kenaikan. Sebelumnya mobilitas bulanan berada di angka minus 2% pada bulan Februari, melonjak 5,2% saat ini.

"Indeks Penjualan Ritel juga tumbuh 12,9%. Konsumsi semen juga tumbuh 19,2%. Penjualan kendaraan niaga tumbuh 783%. Ini angka-angka yang menurut saya sangat fantastis kenaikannya," jelasnya.

Baca Juga: Jokowi: PPKM Darurat hanya berlaku di Pulau Jawa dan Bali

Melihat hal itu, Jokowi bilang kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro darurat harus dilakukan. Sehingga dapat menekan angka Covid-19.

Hal itu diyakini akan membuat persoalan ekonomi bisa diselesaikan. Bekas Gubernur DKI Jakarta itu optimistis bahwa angka pertumbuhan ekonomi nasional bisa tumbuh positif di kuartal kedua tahun 2021.

"Sekali lagi, seperti tadi disampaikan juga oleh Ketua Kadin, kita semua masih optimistis bahwa di kuartal kedua, dari yang sebelumnya kuartal satu minus 0,74%, di kuartal kedua kita masih optimistis akan tumbuh Insyaallah kurang lebih 7%," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×