kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.505.000   -15.000   -0,99%
  • USD/IDR 16.295   -200,00   -1,24%
  • IDX 6.977   -130,64   -1,84%
  • KOMPAS100 1.042   -22,22   -2,09%
  • LQ45 818   -15,50   -1,86%
  • ISSI 213   -3,84   -1,77%
  • IDX30 417   -9,14   -2,14%
  • IDXHIDIV20 504   -9,85   -1,92%
  • IDX80 119   -2,45   -2,02%
  • IDXV30 125   -2,38   -1,87%
  • IDXQ30 139   -2,59   -1,83%

Hadapi El-Nino, Kementan: Ada 800.000 Haktare Lahan Padi Siap Panen di Agustus 2023


Rabu, 19 Juli 2023 / 15:16 WIB
Hadapi El-Nino, Kementan: Ada 800.000 Haktare Lahan Padi Siap Panen di Agustus 2023
ILUSTRASI. Kementan memastikan bahwa stok beras tercukupi untuk menghadapi badai El-Nino


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badai kemarau panjang atau El-Nino di prediksi akan terjadi di Indonesia pada tahun ini. Untuk itu, pemerintah pun mempersiapkan sejumlah komoditas siap untuk menghadapi El-Nino.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo memastikan, bahwa stok beras tercukupi untuk menghadapi badai El-Nino. Ia katakan saat ini ada kurang lebih 800 ribu hektare (ha) lahan padi yang siap panen pada bulan Agustus mendatang.

"Dilihat dari neraca yang ada, bulan Agustus ini kita masih punya lahan (padi) kurang lebih 800.000 ha yang siap panen. Oleh karena itu kondisi ketersediaan pangan kita secara nasional cukup aman," kata Mentan dalam keterangannya, Rabu (19/7).

Namun demikian, Syahrul Yasin Limpo berharap para petani tetap berproduksi dan langsung melakukan penanaman setelah panen raya usai digelar.

Baca Juga: Antisipasi Cuaca Ekstrem El Nino, Ini Stretagi Kementan

Syahrul Yasin Limpo mengatakan, ancaman El Nino adalah ancaman serius yang harus disikapi secara sigap baik oleh pemerintah daerah, pusat maupun petani di seluruh Indonesia. Salah satunya menyiapkan pompa-pompa air, benih unggul dan alat mesin pertanian lain yang dapat menjaga sisi produksi.

"Kita tidak boleh terlalu percaya diri karena ancaman El Nino atau kekeringan itu terjadi secara global. Maka itu harus di warning karena berdasarkan data cuaca ekstrim ini akan terjadi pada puncaknya di bulan Agustus dan September mendatang," katanya.

Untuk itu, pihaknya juga meminta agar daerah mampu mengimplementasikan program tanam 1.000 ha untuk memperkuat pasokan dan cadangan beras nasional. Untuk modal, Syahrul Yasin Limpo menyarankan agar segera mengambil Kredit Usaha Rakyat sebagai basis utama permodalan usaha.

"Para gubernur dan para bupati saya mengajak untuk mengakselerasikan penanaman 1.000 ha di setiap daerah sehingga kita bisa memperkuat posisi pangan yang ada," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×