kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,26   4,51   0.50%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Gara-gara corona, pemerintah prediksi pertumbuhan ekonomi di bawah 5% pada semester I


Selasa, 17 Maret 2020 / 19:16 WIB
Gara-gara corona, pemerintah prediksi pertumbuhan ekonomi di bawah 5% pada semester I
ILUSTRASI. Warga memilih barang kebutuhan di pusat perbelanjaan di Jakarta, Selasa (28/01). Pemerintah menyatakan pertumbuhan ekonomi di paruh pertama tahun ini berada di bawah 5%. KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah menyatakan pertumbuhan ekonomi di paruh pertama tahun ini berada di bawah 5%. Dampak virus corona terhadap perekonomian domestik dinilai tidak bisa terelakkan. 

Utamanya dari sisi konsumsi rumah tangga yang melempem biarpun pemerintah sudah memberi  stimulus ekonomi.

Baca Juga: Pelipur lara di tengah wabah corona, R&I menaikkan rating utang Indonesia

“Untuk kuartal I-2020 sampai kuartal II-2020 berat untuk mencapai 5%,” kata Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan, Menko Perekonomian, Iskandar kepada Kontan.co.id, Selasa (17/3).

Iskandar juga sudah memperhitungkan efektivitas stimulus I-II yang digelontorkan untuk jaga ekonomi dalam negeri di tengah wabah pandemik tersebut. 

Namun demikian, stimulus fiskal yang ditaksir mencapai Rp 33,25 triliun beserta stimulus non-fiskal diyakini dapat menjaga pertumbuhan ekonomi semester I-2020 untuk tidak terjun bebas. 

Baca Juga: Jakarta miliki kasus positif corona terbanyak bisa tetapkan status tanggap darurat

Setali tiga uang, konsumsi rumah tangga sebagai kontributor utama pertumbuhan ekonomi akan tetap moderat. Apalagi Presiden Joko Widodo menginstruksikan agar Kementerian Keuangan (Kemenkeu) segera menggelontorkan anggaran sebanyak Rp 40 triliun guna menggerek daya beli masyarakat.

Anggaran ini berasal dari realokasi anggaran perjalanan dinas, rapat, dan lain sebagainya.

Di sisi lain, Iskandar bilang investasi langsung atau foregn direct investment (FDI) juga sulit digenjot mengingat perekonomian global lesu. Lantas demand investasi masih sepi. 

Alhasil kemungkinan pertumbuhan ekonomi dalam enam bulan pertama di 2020 berada di level 4% ambang atas. 

Baca Juga: Gara-gara wabah virus corona konsumsi listrik bakal menurun, kok bisa?

Kepala Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Piter Abdullah memprediksi pertumbuhan ekonomi pada semester I-2020 berada di rentang 4%-4,5%. Alasannya pertumbuhan konsumsi akan melambat. Sebagian masyarakat telah mengalami penurunan income dan daya beli.

“Stimulus yang digelontorkan pemerintah tidak cukup untuk menahan perlambatan ekonomi yang begitu besar akibat korona,” kata Piter kepada Kontan.co.id, Selasa (17/3). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×