Reporter: Barly Haliem | Editor: Markus Sumartomjon
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ada sedikit kabar gembira pelipur lara di tengah wabah corona covid-19. Lembaga pemeringkat utang dari Jepang, Rating and Investment Information Inc (R&I) menaikkan peringkat utang luar negeri (sovereign credit rating) Indonesia.
R&I menaikkan rating utang luar negeri Indonesia menjadi BBB+ dengan outlook stabil (investment grade) pada 17 Maret 2020.
Sebelumnya, pada 26 April 2019, R&I menyematkan sovereign credit rating Indonesia pada BBB dan outlook stabil (investment grade).
Baca Juga: Surat berharga tenor jangka pendek ini jadi incaran investor
Menurut keterangan pers R&I yang diperoleh KONTAN, upgrade tersebut didasarkan atas penilaian R&I tentang kebijakan Pemerintah Indonesia untuk memperkuat pertumbuhan ekonomi. Kebijakan itu dinilai dapat melanjutkan pertumbuhan yang stabil dalam jangka menengah.
Baca Juga: Moody’s proyeksi PDB Indonesia tumbuh di bawah 5% tahun ini
Langkah-langkah ekonomi yang ditempuh Indonesia juga dinilai mampu menjaga defisit fiskal, mempertahankan rasio utang pada tingkat yang rendah, cadangan devisa yang relatif cukup untuk utang luar negeri jangka pendek.
Baca Juga: Para analis optimistis lelang SUN pekan depan tetap banjir peminat
“Berbagai upaya itu juga mempertahankan ketahanan ekonomi terhadap guncangan eksternal melalui kebijakan yang menekankan stabilitas makroekonomi dan disiplin fiscal,” tulis R&I dalam pernyataan tertulisnya, Selasa (17/3).
R&I menambahkan, penyebaran virus corona memang dapat menekan pertumbuhan ekonomi Indonesia di bawah 5% pada tahun 2020. Namun R&I menilai ekonomi Indonesia segera pulih setelah epidemi dapat diatasi karena kekuatan ekonomi Indonesia dan lingkungan politik yang stabil.
Lembaga rating ini juga memandang positif upaya Pemerintah Indonesia untuk meningkatkan kualitas belanja untuk memajukan prioritas kebijakan sumberdaya manusia dan memperkuat daya saing dengan sumber daya fiskal yang terbatas.
Yang patut diingat, dengan berbagai problem ekonomi yang dihadapi Indonesia dan dunia, pada tahun 2020, kemungkinan besar defisit anggaran Indonesia akan naik di atas target pemerintah. Namun demikian, R&I percaya bahwa peningkatan defisit sementara tidak akan mempengaruhi peringkat kredit.
R&I juga mencermati jumlah obligasi pemerintah yang dipegang oleh non-residen dan utang luar negeri dalam mata uang asing yang mencapai sekitar 60% dari utang pemerintah. Struktur kepemilikan ini membuat struktur utang rentan terhadap fluktuasi di pasar keuangan global. Oleh karena itu, R&I akan mencermati kebijakan yang fokus pada ekonomi makro, stabilitas dan disiplin fiskal, serta reformasi structural.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News