kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.487.000   72.000   2,98%
  • USD/IDR 16.610   15,00   0,09%
  • IDX 8.238   149,11   1,84%
  • KOMPAS100 1.145   25,73   2,30%
  • LQ45 820   23,58   2,96%
  • ISSI 290   4,46   1,56%
  • IDX30 429   13,21   3,18%
  • IDXHIDIV20 487   16,89   3,59%
  • IDX80 127   2,85   2,30%
  • IDXV30 135   1,26   0,95%
  • IDXQ30 136   4,84   3,69%

IMF dan Bank Dunia Poyeksi Ekonomi RI Tumbuh 4,7% pada 2025, Begini Respons Istana


Rabu, 30 April 2025 / 10:05 WIB
IMF dan Bank Dunia Poyeksi Ekonomi RI Tumbuh 4,7% pada 2025, Begini Respons Istana
ILUSTRASI. Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi mengatakan bahwa sah-sah saja IMF memberikan penilaian proyeksi ekonomi Indonesia. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) dan Bank Dunia kompak memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya akan mencapai 4,7% pada tahun 2025.

Proyeksi tersebut lebih rendah dari target pemerintah dalam APBN 2025 yang ditargetkan sebesar 5,2%.

Menanggapi hal itu, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi mengatakan bahwa sah-sah saja IMF memberikan penilaian proyeksi ekonomi Indonesia.

"Akan tetapi tentunya marilah kita terus optimistis. Optimisme yang dibangun berdasarkan data-data," ujar Prasetyo kepada wartawan, Rabu (30/4).

Baca Juga: IMF dan Bank Dunia Ramal Ekonomi RI 4,7% 2025, Kemenko: Lebih Baik dari AS dan China

Sebagaimana yang sudah dijelaskan menteri koordinator ekonomi, menteri keuangan, dan beberapa lembaga-lembaga keuangan nasional. Bahwa fondasi ekonomi Indonesia cukup kuat, cukup stabil, tingkat pertumbuhan ekonomi terjaga, inflasi juga terjaga dan salah satu yang terendah di dunia.

"Konsumsi rumah tangga kita juga terjaga, iklim investasi kita juga terjaga, terbukti dengan tercapainya target investasi di triwulan pertama," kata Prasetyo.

Di satu sisi secara intensif, Prasetyo menyampaikan bahwa pemerintah juga terus berusaha menawarkan kerja sama kerja sama investasi diikuti dengan mempermudah/mempelajari kembali regulasi-regulasi yang sekiranya memperlambat proses-proses investasi.

Baca Juga: Belanja Pemerintah Melempem, Pertumbuhan Ekonomi Kuartal I-2025 Diprediksi Melambat

"Jadi tidak ada masalah kalau ada pandangan dari IMF, tapi kita percaya diri, kita yakin dengan kerja sama semua pihak, baik pemerintah, sektor swasta, saudara-saudara kita buruh, para pekerja dan masyarakat, mari kita bersama-sama kita bangun ekonomi kita kedepan dengan penuh optimisme," jelas Prasetyo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×