Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Pertumbuhan ekonomi Indonesia kian melambat. Hari ini, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi triwulan II-2015 tumbuh 4,67% dibanding periode yang sama tahun lalu, turun dibanding kuartal I yang melaju 4,72% year on year.
Berikut ini detil pertumbuhan ekonomi triwulan II-2015 yang mengalami pelambatan dibandingkan pencapaian di kuartal II-2014 terhadap setahun sebelumnya.
Pertama, pengeluaran konsumsi rumah tangga. Kepala BPS Suryamin mengatakan konsumsi rumah tangga kuartal II tumbuh 4,97% year on year. Namun, pada kuartal II-2014, pencapaiannya lebih tinggi, yaitu 5,14% dibanding kuartal II-2013.
Melihat lebih jauh pengeluaran rumah tangga, komponen pengeluaran rumah tangga makanan dan minuman pada triwulan II tumbuh 5,17%, meningkat dari tahun lalu 4,07%. "Ini karena sebagian waktu puasa masuk di triwulan II," ujarnya, Rabu (5/8).
Komponen lainnya untuk pengeluaran rumah tangga seperti konsumsi pakaian, alas kaki, jasa dan perawatan hanya tumbuh 3,25% atau melambat dari periode tahun lalu yang tumbuh 5,86%.
Kedua, pengeluaran konsumsi lembaga non profit rumah tangga (LNPRT). Pengeluaran LNPRT pada triwulan II 2015 anjlok alias turun ke 7,91%. Hal ini dikarenakan pada tahun ini tidak ada kampanye seperti yang terjadi di tahun lalu.
Ketiga, pengeluaran konsumsi pemerintah. Secara tahunan triwulan II-2015 dibanding triwulan II-2014 tumbuh 2,28%. Menurut Suryamin, pada tahun lalu konsumsi pemerintah mengalami penurunan 1,5%.
Ini berarti adanya perbaikan penyerapan anggaran belanja pemerintah. Keempat, Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) atau investasi. PMTB tumbuh 3,55%, melambat dibanding triwulan II 2014 yang secara tahunan tumbuh 3,71%.
Kelima, ekspor. Ekspor turun 0,13%. "Ini akibat penurunan ekspor barang dan jasa," terang Suryamin. Keenam, impor. Laju impor terkontraksi turun 6,85%. Sama seperti ekspor, penurunan impor terjadi pada kelompok barang dan jasa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News